Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Prabowo: Cadangan Minyak dan Gas Indonesia Besar, Tapi Masa Depan Kita Energi Terbarukan

Editor:  Fadli Tara
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Prabowo: Cadangan Minyak dan Gas Indonesia Besar, Tapi Masa Depan Kita Energi Terbarukan

Nusantaraterkini.co, Bondowoso — Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas yang melimpah. 

Namun, ia menekankan, energi terbarukan merupakan masa depan Indonesia yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. 

BACA JUGA: Fraksi PKB Dorong Pemerintah Naikkan Anggaran Pesantren

"Laporan yang saya terima menunjukkan cadangan minyak dan gas kita sangat besar. Teknologi sudah tersedia untuk mempercepat pemanfaatan energi tersebut. Namun, energi terbarukan khususnya tenaga surya adalah masa depan kita. Energi surya memungkinkan setiap desa, kecamatan, kabupaten, bahkan pulau-pulau terpencil untuk swasembada energi. Ini adalah harapan besar untuk masa depan Indonesia yang cerah," kata Prabowo, Kamis (26/5/2025).

Menurut Prabowo, energi berperan penting dalam membangun kemandirian bangsa dan mendorong kesejahteraan rakyat. 

Dengan demikian, peletakan batu pertama untuk pembangunan lima dari 55 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ini menjadi langkah awal menuju swasembada energi.

"Hari ini, kita juga meresmikan pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan, termasuk PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) sebagai bukti bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri. Energi ini akan tersedia bagi seluruh rakyat Indonesia secara efisien dan ekonomis," imbuhnya. 

Ia menekankan, saat ini yang perlu dilakukan adalah pengelolaan energi yang baik, disiplin, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. 

BACA JUGA: LP 3 Tahun Lumpuh, PH Pendeta Asaf: Polrestabes Medan Gagal Tegakan Keadilan

Sehingga, seluruh pihak terkait dihimbau agar memiliki satu tujuan untuk mencapai emisi karbon nol sesuai target yang ditentukan.

"Pemerintah akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak swasta, mitra asing, BUMN, dan daerah untuk mewujudkan program besar ini. Kita bahkan berpeluang menjadi salah satu negara pertama yang mencapai emisi karbon nol (zero carbon emission) tepat waktu. Yang lebih penting, kita dapat menghasilkan energi secara efisien dengan memangkas jalur logistik yang mahal," jelasnya. 

(cw1/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan