Nusantaraterkini.co - Connie Bakrie dalam unggahan di Instagram dilaporkan ke polisi karena diduga menyebar hoaks di media sosial. Pengamat militer itu menyebut polisi memiliki akses ke Sirekap.
Connie kemudian menanggapi laporan terhadapnya itu.
"Kita lihat saja karena banyak saksi-saksi yang nanti dipanggil kan," kata Connie, dikutip dari detikNews, Minggu (24/3/2024).
Diketahui, Connie dipolisikan karena diduga menyebarkan hoax soal pemilu melalui pernyataan di Instagram pribadinya yang menuding polisi memiliki akses ke Sirekap dan Formulir C1.
Kini, Connie telah menghapus unggahan tersebut. Ia lantas memberikan penjelasannya terkait hal itu.
"Kuncinya juga di jam aku posting sih," kata Connie mengenai unggahannya itu.
Connie mengaku telah memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait unggahannya.
Connie menjelaskan bahwa postingan awal sebelum diedit, dia mengungkapkan pernyataan mantan Wakapolri Jenderal (Purn) Oegroseno terkait Pilpres 2024. Dia mengaku telah bertemu dengan Oegroseno dalam buka bersama.
"Dalam postingan terdahulu saya menyatakan bahwa Pak Jendral Oegroseno, mantan Wakapolri, memberikan pernyataan terkait Pilpres 2024 dalam sebuah pertemuan bukber. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa 'Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres2'," kata Connie dalam unggahannya itu.
Connie mengatakan dia salah memahami pernyataan Oegroseno itu. Kemudian ia menyampaikan permintaan maafnya.
"Saya ingin menegaskan bahwa pernyataan tersebut rupanya salah saya pahami karena saat bukber sajiannya terlalu seru dengan diskusi yang begitu mencerahkan, sehingga mungkin memecah konsentrasi saya. Pernyataan saya itu mungkin merupakan salah paham dan untuk itu saya meminta maaf atas kebingungan dan kekhawatiran yang mungkin timbul akibatnya," sebut dia.
"Setelah saya rekonfirmasi dengan beberapa yang hadir, statement tersebut ternyata berasal dari staff beliau yang mengatakan bahwa: 'Polres Polses itu mengisi real count ke sebuah aplikasi yang hanya bisa diakses oleh atasan mereka'," lanjutnya.
Connie menambahkan bahwa pernyataan tersebut bukan ucapan dari Oegroseno. Melainkan, ucapan dari staf Oegroseno.
"Itu sebabnya staff beliau mencoba mengakses ke Polres dan Polres, tetapi menurutnya mereka takut menjawab padahal staff tersebut hanya ingin tahu jumlah suara real dari Jendral Oegroseno. Karena itu, bersama ini saya klarifikasikan bahwa pernyataan tersebut bukan merupakan ucapan dari Jendral Oegroseno dan bukan tentang Sirekap tetapi tentang 'aplikasi khusus yang digunakan Polres dan Polses' untuk real count, sebagaimana koreksi di atas," katanya.
"Dalam pertemuan bukber puluh jam lalu tersebut, kami tidak hanya merayakan kebersamaan dalam berbuka puasa, tetapi utamanya juga membuka ruang untuk berdiskusi tentang isu-isu penting yang berkembang masif, termasuk persoalan IT dalam Pilpres 2024. Sebagai rakyat tentunya kita sangat prihatin dengan keriuhan Pilpres kali ini, padahal sudah seharus kita semua termasuk TNI POLRI menjunjung tagline pemilu yang sangat clear:LUBER JURDIL," pungkasnya.
Sebelumnya, Connie Bakrie dilaporkan ke polisi. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengatakan, Connie dilaporkan oleh Ketua Aliansi Peduli Pemilu Jaksel, Ayyubi Kholid. Laporan itu dilayangkan pada Jumat, 22 Maret 2023.
(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: detikcom