Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Pemkab Samosir Lamban Tangani Kasus Kebakaran Hutan

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kebakaran hutan dan lahan(karhutla) masing berlangsung di kawasan Danau Toba, tepatnya di Buntu Mauli, Kecamatan Sitio-tio(05/07/25). (Foto: Tangkapan Layar di Media Sosial).

nusantaraterkini.co, SAMOSIR - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akhir-akhir ini marak terjadi di Samosir, bahkan saat ini kebakaran hutan masih berlangsung di Buntu Mauli, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir, Sabtu (5/7/2025).

Kebakaran hutan di Samosir diperkirakan mencapai 300 hektar. Perkiraan tersebut belum termasuk kebakaran yang terjadi tadi malam dan saat ini di Kecamatan Sitio-tio.

Baca Juga : Pemkab Samosir Enggan Bicara Karhutla, Akademisi: Padahal Bisa jadi Kampanye Pelestarian Lingkungan

Upaya pencegahan dari Pemerintah Kabupaten Samosir, terkait kebakaran yang melanda kawasan Danau Toba terlihat lamban dan tutup mata.

Sampai saat ini, Pemkab Samosir terkesan abai di tengah kawasan hutan Samosir terbakar. Bahkan ketika turun ke lapangan hanya Damkar, Manggala Agni, BPBD Kabupaten Samosir.

Ditengah maraknya kebakaran hutan dan lahan di Samosir, diduga adanya oknum secara sengaja membakar hutan lantaran sebentar lagi kedatangan pihak UNESCO untuk menilai kelayakan Geopark Kaldera Toba pada 25-26 juli 2025.

Baca Juga : DLHK Sumut Menduga Kebakaran Hutan di Samosir karena Pengguna Jalan Buang Puntung Rokok Sembarangan

Salah satu warga bernama Fernando, mengatakan setiap tahun terjadi kebakaran hutan tetapi sampai saat ini masih terulang.

"Sejak dari dulu setiap tahun musim kemarau, pasti terjadi kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah setiap tahunnya kecolongan. Seharunya pemerintah sudah memperisapkan tanggap darurat dan antisipasi terjadinya kebakaran akan tetapi meberikan edukasi maupun sosalisasi setelah terjadinya kebakaran", tuturnya.

Ia juga mengatakan, bahwa Pemkab Samosir kurang memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan di Samosir.

"Pemerintah saat ini tidak memperhatikan pengelolaan yang baik dan kelestarian lingkungan di Samosir, perusakan hutan bukan melulu tentang kebakaran saja bahkan sekarang masih berjalaan pembalakan hutan", jelasnya.

Fernando menuturkan, bahwa pihak Polres Samosir pernah melakukann penangkapan, akan tetapi akhir-akhir ini tidak pernah terdengar penangkapaan, padahal kebakaran hutan dan lahan sering terjadi.

"Sampai saat ini, belum ada pelaku pembakaran hutan di tangkap dan di hukum, seharunya pihak hukum sudah menyelidiki sehingga mudah dilakukan penangkapan sehingga ketika pelaku ditangkap di kampungnya, maka akan ada efek jera untuk tidak membakar hutan dan lahan. Saya tegaskan kembali agar kita harus menjaga hutan dan lingkungan Samosir jangan dibakar kembali", tutupnya.

(JAS/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan