Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kisah Inspiratif: Kakek Renta Penarik Becak di Pemalang Tetap Menjalankan Ibadah Puasa Meski Kerja Berat

Editor:  hendra
Reporter: RAGIL
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kisah Inspiratif: Kakek Renta Penarik Becak di Pemalang Tetap Menjalankan Ibadah Puasa Meski Kerja Berat. (Foto: Ragil/nusantaraterkini.co).

nusantaraterkini.co, PEMALANG - Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang kakek penarik becak dayung berusia 85 tahun di Pemalang, Jawa Tengah (Jateng).

Dia adalah Parikhin, meski kerjaan yang dilakoninya cukup berat untuk orang seusianya, namun, dia tetap menjalankan ibadah puasa. Menurut dia, kerjaan merupakan kebutuhan untuk mencari nafkah, sementara puasa urusan hati dan kewajiban sebagai umat beragama.

Baca Juga : Anggota DPR RI Rizal Bawazier Dukung Pembatasan Kendaraan Truk Besar di Kota Pekalongan dan Batang

Kakek 8 Anak dan belasan cucu ini, tetap kuat dan tabah menjalani profesinya yang sudah digeluti selama setengah abad tersebut. Meski panas menyengat, dia tetap berpuasa. Keteguhan hatinya menjalankan perintah agama patut menjadi tauladan bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan saat ini.

Ditemui saat menunggu penumpang di halte jalan Gatot Subroto, Pemalang Kota, kakek yang sudah terlihat uzur ini menuturkan jika selama ini, ketika bulan Ramadan tiba, dia tetap melaksanakan kewajibanya sebagai umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga : Terkait Pemeriksaan Stunting di Kejati Sumut, IYE Surati Kejagung Minta Atensi

"Berpuasa itu urusan hati, ketika sudah niat berpuasa maka kesulitan apapun tak bisa menghalangi niat kita untuk berpuasa," tutur Parikhin.

Meski harus bekerja keras mengayuh becak, keringat bercucuran di cuaca terik, warga kampung Jatimulya, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang Kota ini, tetap tegar mengayuh becak tuanya yang selama ini setia menemaniya mencari nafkah. 

"Saya sudah lama narik becak sejak tahun 1960-an sebelum peristiwa G 30 S PKI, kira-kira 50 tahunan, sejak Soekarno masih menjabat presiden," imbuh Parikhin.

Meski berpenghasilan tidak menentu, Parikhin mengaku tetap bersyukur bisa mencari nafkah halal. Setiap hari ia mangkal di halte jalan Gatot Subroto atau sebelah utara Pasar Bojongbata, Pemalang Kota.

Penghasilan menjadi seorang tukang becak tidak menentu setiap harinya, Parikhin terkadang mendapatkan penghasilan antara Rp 30 ribu - Rp 50 ribu, bahkan dirinya mengaku sering tidak bawa uang pulang ke rumah, karena sepinya penumpang.

"Saya puasa buka seadanya yang penting minum teh panas makan engga begitu banyak, ada anak-anak yang mengirim makanan kalau buka ya terkadang ke warung," katanya.

Parikhin mengaku sudah terbiasa puasa dari muda, biarpun kerjanya narik becak di jalanan. Baginya puasa tergantung dari niat untuk menjalankannya. 

(Ragil/nusantaraterkini.co).

Advertising

Iklan