Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Demo Tolak Kuota Pekerja di Pemerintahan Bangladesh Ricuh, 6 Orang Tewas 400 Luka

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ilustrasi demo Bangladesh. Foto: Mohammad Ponir Hossain/REUTERS

nusantaraterkini.co, MEDAN - Demo mahasiswa menolak kuota pekerja di instansi pemerintahan atau bisa disebut sebagai PNS di Bangladesh berlangsung ricuh, Selasa (16/7/2024).

Dilansir AFP, Rabu (17/7/2024), kericuhan ini terjadi saat demo tandingan yang dibuat oleh kelompok pro-pemerintah. Akibatnya, kedua kelompok itu saling serang dan saling dorong. Bahkan ada aksi pelemparan batu bata dan batang bambu, polisi terpaksa membubarkan demonstran dengan gas air mata dan peluru karet.

Menurut laporan yang diterima AFP, setidaknya 6 orang tewas pada hari Selasa ketika para demonstran melakukan mobilisasi untuk menentang seruan dari Perdana Menteri Sheikh Hasina dan mahkamah agung untuk kembali kampusnya.

Tiga orang tewas diketahui berada Chittagong. Ada tanda-tanda “luka akibat peluru”, kata direktur rumah sakit Mohammad Taslim Uddin kepada AFP.

Dua orang lainnya tewas di Dhaka. Kedua kelompok itu saling melempar batu dan memblokir jalan di beberapa lokasi penting sehingga lalu lintas terhenti di kota besar berpenduduk 20 juta jiwa tersebut.

Inspektur polisi Bacchu Mia mengkonfirmasi kematian tersebut kepada AFP, dan mengatakan bahwa satu orang meninggal karena luka di kepala, sementara sedikitnya 60 orang juga terluka.

Di kota utara Rangpur, komisaris polisi Mohammad Moniruzzaman mengatakan kepada AFP, bahwa seorang pelajar juga tewas dalam bentrokan di sana.

Dia tidak memberikan rincian bagaimana mahasiswa tersebut meninggal, namun mengatakan polisi telah menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Direktur rumah sakit Rangpur Medical College Yunus Ali mengatakan “mahasiswa tersebut dibawa tewas ke rumah sakit oleh mahasiswa lain.”

Bangladesh memerintahkan sekolah-sekolah di seluruh negara itu untuk ditutup tanpa batas waktu imbas kericuhan tersebut.

Juru bicara Kementerian Pendidikan M. A. Khair, mengatakan kepada AFP bahwa perintah penutupan tersebut dikeluarkan dengan mempertimbangkan “keamanan para siswa.”

Sementara itu, Tauhidul Haque Siam, seorang reporter mahasiswa dari Universitas Rokeya di kota tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa pendukung partai yang berkuasa telah menyerang pengunjuk rasa anti-kuota, sementara polisi menembakkan pelet karet dari senapan.

“Polisi melepaskan tembakan dari senapan mereka ke arah para pengunjuk rasa,” kata Siam, seraya menambahkan bahwa dia terluka.

Dia mengatakan siswa yang tewas itu “tewas dalam penembakan tersebut." Namun keterangan ini perlu konfirmasi lebih jauh ke aparat setempat.

Kuota Pekerja di Pemerintahan

Bentrokan pada hari Selasa terjadi sehari setelah konfrontasi antara demonstran anti-kuota dan anggota sayap mahasiswa Liga Awami. Dilaporkan lebih dari 400 orang terluka di Dhaka.

“Kami di sini bukan untuk melakukan kekerasan,” kata seorang pengunjuk rasa di Dhaka, yang menolak menyebutkan nama mereka karena takut ditangkap, kepada AFP.

“Kami hanya menginginkan hak kami. Tapi preman partai yang berkuasa menyerang protes damai kami.”

Aksi unjuk rasa yang terjadi hampir setiap hari pada bulan ini menuntut diakhirinya sistem kuota yang mencadangkan lebih dari separuh jabatan pegawai negeri untuk kelompok tertentu, termasuk anak-anak veteran perang.

(Dra/nusantaraterkini.co)