Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Analis Pasar: IHSG Cenderung Bergerak di Teritori Positif Terkerek Reshuffle Menteri

Editor:  Wiwin
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
berita reshuffle atas sejumlah menteri, termasuk menteri keuangan, indeks justru berbalik melemah. Pelemahan tersebut terutama disebabkan oleh tekanan pada saham perbankan.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Pada perdagangan Senin (8/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah hari ini. Pelemahan IHSG terjadi setelah pengumuman perombakan menteri Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga : Analis Pasar: IHSG Masih Berpeluang Didongkrak Data Tenaga kerja AS

Diperdagangan kemaein, IHSG ditutup di level 7.766,84, turun 1,28% atau 100,49 poin.

Tim Riset Phintraco Sekuritas bilang, indeks sebelumnya cenderung bergerak di teritori positif.

Baca Juga : Analisis Pasar: IHSG Kemungkinan Hanya Berada di Kisaran 7.500

Namun, seiring dengan adanya berita reshuffle atas sejumlah menteri, termasuk menteri keuangan, indeks justru berbalik melemah. Pelemahan tersebut terutama disebabkan oleh tekanan pada saham perbankan.

Reaksi pasar ini akibat kekhawatiran akan terjadinya ketidakpastian dan perubahan kebijakan ekonomi.

Baca Juga : Analis Pasar: IHSG Masih akan Tertekan Lantaran Investor Cenderung Wait and See

“Investor diperkirakan akan mencermati kebijakan apa yang akan ditempuh oleh pejabat baru, apakah sesuai dengan harapan pasar dan berdampak positif terhadap ekonomi,” ujar Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam riset harian.

Secara teknikal, terjadi pelebaran negative slope MACD dan Stochastic RSI berpotensi Death Cross di area pivot. IHSG tidak mampu bertahan di atas level MA20 di sekitar 7842.

Baca Juga : IHSG Terkoreksi 217,055 Poin Terduduk di Level 7.613.438 di Awal Perdagangan (1/9/2025)

“Sehingga dalam jangka pendek diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level support di 7.630-7.650,” katanya.

Selain itu, cadangan devisa Indonesia pada bulan Agustus 2025 turun menjadi US$150,7 miliar dari US$152 miliar di Juli 2025.

Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah dan IHSG Melemah dan Tertekan Dipicu Gejolak Politik di Indonesia

Meskipun turun pada level terendah dalam sembilan bulan terakhir, namun masih pada level yang solid karena masih mampu membiayai 6.3 bulan impor atau 6.1 bulan impor dan pembayaran utang, serta di atas level minimum 3 bulan impor.

Menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri dan upaya stabilisasi rupiah oleh BI di tengah fluktuasi pasar uang global.

Sementara itu penjualan sepeda motor tumbuh 0,7% year on year (YoY) pada bulan Agustus 2025, membaik dari bulan Juli 2025 yang turun 2% YoY.

“Kenaikan secara YoY ini merupakan yang pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, seiring dengan turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI),” ungkapnya.

Alhasil, IHSG pada perdagangan Selasa (9/9/2025) diproyeksikan akan bergerak di level support 7.630 dan resistance 7.850, dengan pivot di 7.800.

Tim Riset Phintraco Sekuritas pun menyarankan investor untuk memerhatikan saham HMSP, ASII, GGRM, BSDE, dan SIDO pada perdagangan hari ini.

Advertising

Iklan