Transportasi Masa Depan, Kabarnya Mobil Terbang Lebih Murah dari Helikopter
Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Industri mobil terbang atau taksi terbang diprediksi akan terus melaju pesat di masa mendatang.
Menurut JP Morgan, pasar ini berpotensi mencapai angka fantastis, dilansir dari CNBC, mencapai US$ 1 triliun atau lebih dari Rp 15 ribu triliun pada tahun 2040.
Tak seperti pesawat konvensional, kendaraan yang dikenal sebagai electric vertical take-off and landing (eVTOL) ini memiliki konsep unik.
Mereka mengandalkan tenaga listrik dan mampu lepas landas serta mendarat secara vertikal. Keunggulan lainnya, taksi terbang tidak membutuhkan landasan pacu panjang seperti pesawat tradisional.
Kehadiran taksi terbang diharapkan dapat menjadi alternatif efektif dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar.
Bahkan, harga sewa taksi terbang berarmada eVTOL diperkirakan dapat bersaing dengan harga sewa helikopter yang mencapai puluhan juta rupiah.
Pasar eVTOL tengah mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya puluhan perusahaan produsen taksi terbang di berbagai belahan dunia, termasuk China, Amerika Serikat, dan Eropa.
Salah satu perusahaan terkemuka dalam industri ini adalah Lilium, yang berkantor pusat di Munich, Jerman.
Di Indonesia, mobil terbang juga akan segera menjadi kenyataan.
Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mengadopsi teknologi taksi terbang, dengan Hyundai sebagai mitra dalam proses proof-of-concept.
Rencananya, taksi terbang ini akan dapat mengangkut empat penumpang plus satu pilot.
Taksi terbang akan menjadi solusi transportasi bagi penduduk kota-kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, dan Nusantara.
Diperkirakan, teknologi ini baru akan siap digunakan pada tahun 2045 mendatang.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menjelaskan bahwa taksi terbang adalah salah satu jenis transportasi yang sedang diujicobakan di IKN.
Bersama dengan mobil tanpa awak, taksi terbang diharapkan dapat menjadi bagian dari infrastruktur transportasi mutakhir pada tahun-tahun mendatang.
(Akb/nusantaraterkini.co)