Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Tragedi Menyayat Hati, Mantan Caleg Tewas Tersambar Kereta Api Diduga Karena Depresi

Editor:  Akbar
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ilustrasi Rel Kereta Api (www.istockphoto.com)

Tragedi Menyayat Hati, Mantan Caleg Tewas Tersambar Kereta Api Diduga Karena Depresi

Nusantaraterkini.co, JEMBER - Tragedi mengenaskan kembali mengguncang lingkungan Krajan, Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember. 

Seorang warga bernama SR (46) diduga bunuh diri dengan cara tragis, menabrakkan dirinya ke kereta api yang melintas di sekitar rumahnya. 

Informasi yang diterima menyebutkan bahwa suami mantan caleg dari Partai Perindo itu telah lama menderita depresi.

"Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di perlintasan nomor 156. Korban, saat itu terlihat berjalan di tengah rel dan telah diperingatkan oleh penjaga perlintasan. Namun, sayangnya peringatan tersebut tidak diindahkan sehingga menyebabkan korban tersambar kereta," ujar Kapolsek Patrang, Iptu Suparman, dalam keterangan resminya dilansir dari laman detikjatim pada Rabu (13/3/2024) malam.

Tubuh korban mengalami luka serius dan patah tulang akibat tabrakan dengan kereta api. 

Meskipun korban tewas di lokasi kejadian, tubuhnya terbilang masih utuh, dengan beberapa retakan di bagian kepala dan patah kaki.

Menurut keterangan dari Kapolsek Patrang, korban diduga menderita depresi akibat penyakit akut yang telah lama dideritanya.

Terlebih lagi, beberapa hari belakangan, korban sering terlihat gelisah dan tidak karuan di sekitar lokasi kejadian.

"Kami masih menyelidiki motif sebenarnya di balik tindakan tragis ini. Namun, yang jelas, korban memang memiliki riwayat depresi dan penyakit berkepanjangan yang mungkin menjadi pemicu utama dari tindakan nekatnya," tambah Suparman.

Salah satu saksi mata, Harits (22), menceritakan bahwa saat kejadian, korban berada di tengah rel dekat pintu perlintasan dan sempat terlibat cekcok dengan penjaga pintu perlintasan.

"Saya melihat korban sedang bertengkar dengan penjaga pintu perlintasan. Mereka sempat tarik-tarikan karena kereta sudah mendekat. Namun, sayangnya korban tidak dihiraukan dan akhirnya tersambar kereta," ungkap Harits.

Kejadian tragis ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia. Depresi dan tekanan psikologis merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani dengan bijaksana untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

(Akb/nusantaraterkini.co)