Nusantaraterkini.co - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menanggapi pernyataan Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengaku dirinya pernah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Habiburokhman menilai psikologis Ahok sedang tertekan terkait pernyataannya itu.
"Sepertinya beliau sedang tertekan secara psikologis, semoga beliau baik-baik saja. Seringkali orang yang bermasalah psikologis menyampaikan hal yang kontradiksi dalam saat yang hampir sama," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat, (9/2/2024).
Sebelumnya, Habiburokhman mengungkit pernyataan Ahok yang mengaku khawatir jika nantinya Gibran bisa menjadi presiden menggantikan Prabowo. Namun, kata dia, Ahok kini khawatir Prabowo tak mendengarkan Jokowi jika menjadi presiden.
"Kemarin bilang khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jadi presiden, sekarang bilang khawatir Pak Prabowo tidak mendengarkan Jokowi walaupun Gibran adalah wakil presiden," kata Habiburokhman.
Habiburokhman menegaskan Jokowi dan Prabowo erat dalam bekerja di pemerintahan. Ia menilai, kedua tokoh tersebut berkomitmen mempertahankan kepentingan bangsa.
"Yang jelas rakyat tahu kekompakan Prabowo dan Pak Jokowi sudah teruji dan tak bisa diadu domba. Kedekatan beliau berdua bukan sekedar pertemanan, tetapi berbasis ideologi keberpihakan kepada rakyat banyak. Beliau berdua sama-sama merah putih yang sangat militan mempertahankan kepentingan bangsa dan negara kancah internasional," kata Habiburokhman.
Waketum Gerindra ini menganggap Jokowi dan Prabowo memiliki kesamaan pemikiran kerangka kebijakan, salah satunya mengenai kebijakan hilirisasi. Dia yakin Prabowo akan selalu mendengarkan Jokowi sebagai salah satu tokoh bangsa.
"Apa yang sejak dahulu gencar disampaikan Pak Prabowo soal mencegah bocornya kekayaan negara ke luar negeri, saat ini diimplementasikan oleh Pak Jokowi dalam bentuk konsep hilirisasi yang sangat fenomenal. Beliau berdua benar benar sudah seiya sekata. Pak Prabowo pasti akan selalu mendengar Pak Jokowi sebagai tokoh bangsa," ujar dia.
(Ann/Nusantaraterkini.co)