Temukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Nusantaraterkini.co, Samosir - Tim pemadam berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan(karhutla) yang terjadi di Hutan Pinus Tele, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir (3/7/2025).
Kebakaran hutan dan lahan di Hutan Pinus Tele terjadi sejak Selasa 01 juli 2025 hingga saat ini, tim pemadam mengalami kesulitan saat memadamkan api lantaran angin kencang dan medan yang curam.
BACA JUGA: Samosir jadi Tempat yang Cocok Untuk Habiskan Waktu Liburan Bersama Keluarga
Pemadaman api di lakukan oleh Manggala Agni brigade yang merupakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Mereka bertugas sebagai garda terdepan dalam upaya pemadaman dan pencegahan karhutla di lapangan.
Tim Nusantaraterkini.co langsung turun ke lapangan dan langsung berkomunikasi serta berbincang santai bersama tim Manggala Agni yang sedang beristirahat.
Personel Manggala Agni dalam wawancara eksklusif mencerita ketika sedang melakukan upaya pemadaman dan mengalami kesulitan ketika di lapangan.
Salah satu tim Manggala Agni bernama Suliantono, menceritakan kronologis upaya pemadaman yang dilakukan sejak pagi hingga kini
"Tim Manggala Agni telah melakukan pemadaman sejak pukul 07.30 WIB pagi hingga saat ini, upaya pemadaman telah kami lakukan semaksimal mungkin dengan medan lumayan curam dan bebatuan yang rentan licin sehingga kami harus benar-benar hati-hati ketika melakukan pemadaman di asal api", terangnya.
Ia juga mengutarakan bahwa selama terjadi kebakaran hutan pinus Tele, tim telah mengerahkan tangki sekitar 25 tangki untuk pemadaman.
"Selama terjadi kebakaran hutan dan lahan Tele, telah di turunkan sekitar 25 tangki air untuk upaya pemadaman api," tambahnya.
BACA JUGA: Fraksi PDIP Minta Copot Plt Sekdako Padangsidimpuan saat Rapat Paripurna
Ia juga mengungkapkan harapannya kiranya warga Samosir dan pengunjung tidak membakar hutan dan lahan sembarangan.
"Kami dari tim sangat berharap, kiranya kesadaran masyarakat sangat penting untuk tidak membakar hutan dan lahan dengan sembarangan di musim kemarau, selain upaya pemadaman yang cukup sulit karena medan yang curam dan angin kencang sehingga sangat mudah terbakar," tutupnya.
(cw8/Nusantaraterkini.co)
