Temukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Tak Lagi Hanya Gunakan Cara Konvensional, Peredaran Narkoba di Indonesia Sulit Dideteksi
Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang juga Wakabareskrim Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebut bahwa peredaraan narkoba saat ini sulit dideteksi karena peredarannya tidak lagi hanya menggunakan cara-cara konvensional.
"Peredaran narkoba Indonesia tidak hanya gunakan cara konvensional, namun juga semakin berkembang dan semakin sulit untuk dideteksi keberadaanya," katanya dalam konferensi pers pengungkapan narkoba periode September-Desember 2023 Satgas P4GN di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jumat (29/12/2023).
Dalam pengungkapan ini Satgas P4GN menangkap sebanyak 11.828 orang tersangka. 9628 tersangka dalam proses penyidikan dan 2.200 tersangka dalam proses rehabilitasi.
Selain itu, dalam pengungkapan ini petugas juga menyita barang bukti narkoba dengan berat total keseluruhan sebanyak 3.936,07 kilogram. Dengan rincian, sabu-sabu sebanyak 1.896,43 kg, ganja 815,35 kg, kokain 2 kg, tembakau gorila 115,3 kg, ekstasi 706.712 butir dan 3.112.204 butir obat keras.
Asep mengatakan, hasil pengungkapan ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah Indonesia dalam perang melawan narkoba. Dia menegaskan pengungkapan kasus narkoba di Indonesia merupakan salah satu atensi nasional yang perlu perhatian khusus dari semua pihak.
“Peredaran narkoba di Indonesia merupakan salah satu atensi nasional yang memerlukan perhatian khusus dari kita semua,” tegasnya.
Asep menambahkan, Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberi instruksi kepada Satgas P4GN untuk serius menangani peredaran narkoba di Tanah Air. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama memerangi peredaran narkoba
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk selalu waspada terhadap peredaran narkoba di sekitar kita,” pungkasnya.
(HAM/nusantaraterkini.co)
