Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Sinopsis Film Medieval: Kisah Jan Žižka Seorang Pemimpin Tentara Bayaran yang Terkenal dan Berani

Editor:  Wiwin
Reporter: wiwin
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Jadwal Bioskop Trans TV pada Pukul 23.00 WIB menayangkan film Medieval yang mengambil latar belakang abad pertengahan, Medieval mengikuti kisah Jan Žižka, seorang pemimpin tentara bayaran yang terkenal dan berani.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Jadwal Bioskop Trans TV pada Pukul 23.00 WIB menayangkan film Medieval yang mengambil latar belakang abad pertengahan, Medieval mengikuti kisah Jan Žižka, seorang pemimpin tentara bayaran yang terkenal dan berani. 

Dalam upayanya untuk menculik Lady Katherine, tunangan seorang bangsawan, Jan terjebak dalam permainan politik yang berbahaya. 

Ketika Jan jatuh cinta pada semangat kuat Lady Katherine, dia terpaksa berjuang melawan korupsi dan pengkhianatan yang merajalela di kerajaan. 

Dengan latar belakang pertempuran besar dan strategi cerdik, film ini menawarkan kisah heroik yang memadukan cinta dan peperangan dalam sebuah cerita epik.

Sinopsis Film Medieval

Film Medieval berkisah pada abad ke-14, ketika Raja Bohemia dan Kaisar Romawi Wenceslas IV mengambil alih tahta dari ayahnya, Charles IV.

Kerajaannya yang tidak begitu besar membuat kerajaan dalam bahaya. Di lain sisi, Henry III dari Rosenberg, bangsawan paling kuat di negeri itu, terus mengambil properti dari rakyat jelata, akhirnya menyebabkan salah satu dari mereka melawan.

Mengetahui keadaan yang demikian, Jan Žižka ksatria bayaran dari Hussite tentu tidak tinggal diam dan memilih untuk bergerak setelah hampir semua keluarganya terbunuh. 

Berangkat dari motivasi tersebutlah, Žižka sangat ingin membalaskan dendamnya.

Sekali waktu, Catherine jatuh cinta dengan Jan Žižka dan memberinya kesepakatan antara Rosenberg dan House of Lords untuk memadamkan usahanya untuk menggulingkan raja.

Akan tetapi, di sisi lain aliansi telah berhasil menculik sang raja. Walaupun tentara raja berhasil membebaskan Wenceslas, tetapi dia harus menerima perdamaian yang memalukan.

Karena itu, Žižka dipaksa untuk memilih di antara dua pilihan, menyerah memperjuangkan keadilan dan menerima rumah yang lebih tinggi, atau terus berjuang, bahkan jika dia ditinggalkan sendirian.