Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

IHSG Menguat 74,27 Poin ke Level 7.773,28 di Perdagangan Kamis (11/9/2025)

Editor:  Wiwin
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Berdasarkan yang dilansir dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI, IHSG menguat 74,27 poin atau 0,96% ke level 7.773,28 di pasar spot.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Pada perdagangan Kamis (11/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini, melanjutkan kenaikan hari sebelumnya.

Baca Juga : IHSG Menguat 0,47% Sepanjang Pekan Ini, Inilah Proyeksi Saham Pekan Depan

Berdasarkan yang dilansir dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI, IHSG menguat 74,27 poin atau 0,96% ke level 7.773,28 di pasar spot.

Kenaikan IHSG ditopang semua indeks sektoral yang berada di zona hijau pagi ini. 

Baca Juga : Analis Pasar: IHSG Kecenderungan Koreksi di Kisaran 7.680-7.913

Sektor yang naik paling tinggi adalah antara lain keuangan, barang konsumer non primer, barang konsumer primer, properti dan real estate, infrastruktur, energi dan teknologi.

Volume perdagangan saham di BEI pagi ini mencapai 1,13 miliar dengan nilai transaksi tembus Rp 1,01 triliun. Ada 289 saham yang menguat, 124 saham yang melemah dan 194 saham yang stagnan.

Baca Juga : IHSG Sibuka Menguat 0,08% ke Level 7.891,95 di Awal Perdagangan Kamis (4/9/2025)

Top gainers di LQ45 adalah:
1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 5,93% ke Rp 1.875 per saham
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 3,40% ke Rp 1.215 per saham
3. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 3,18% ke Rp 8.100 per saham

Top losers di LQ45 adalah:
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 0,88% ke Rp 2.240 per saham
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 0,77% ke Rp 2.580 per saham
3. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 0,47% ke Rp 2.120 per saham

Analis Pasar: IHSG akan Bergerak Mixed dengan Kecenderungan Menguat

Pada perdagangan Rabu (10/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,92% ke level 7.699,01 setelah mengalami koreksi selama tiga hari beruntun.

Memannggapi hal tersebut, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, meredanya kekhawatiran investor dari dampak pergantian Menteri Keuangan dan adanya bargain hunting pada saham-saham yang sudah mengalami penurunan signifikan menjadi faktor pendorong rebound IHSG. 

Tak hanya IHSG, mayoritas indeks bursa Asia juga ditutup menguat karena ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed dan hasil data inflasi China yang tercatat deflasi 0,4% year on year (yoy) pada Agustus 2025.

Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia turun dari 118,1 pada Juli 2025 menjadi 117,2 pada Agustus 2025. Ini merupakan level terendah IKK sejak September 2022.

Sementara menurut Analis sekaligus VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyebut, penguatan IHSG disebabkan oleh sejumlah faktor seperti technical rebound seiring beberapa saham emiten masuk ke area oversold sehingga mendorong spekulasi pasar, serta respons pasar atas potensi pemangkasan suku bunga acuan The sebesar 25 bps.

Hal ini akan membuka ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk melonggarkan kebijakan suku bunga serta potensi masuknya dana asing.

“Di sisi lain, tekanan akibat dampak reshuffle kabinet sudah berkurang meski pasar belum sepenuhnya merespons positif,” ujar Audi.

Walau begitu, pasar masih mengkhawatirkan bahwa penguatan IHSG hanya bersifat rebound jangka pendek. Pasalnya, investor asing kembali mencatatkan outflow atau net foreign sell sebesar Rp 574,02 miliar di seluruh pasar.

Untuk perdagangan Kamis (11/9/2025), para pelaku pasar diperkirakan akan menantikan rilis data inflasi AS periode Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh 2,8% yoy atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. 

Di samping itu, investor juga akan mencermati hasil pertemuan European Central Bank (ECB) yang diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 2,15%.

Alrich bilang, secara teknikal indikator MACD masih menunjukkan pelebaran negative slop. “Di sisi lain, indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum menunjukkan reversal,” tutur dia.

AKRA Chart by TradingView

Alhasil, Alrich memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran level 7.600—7.800 pada hari ini. Adapun saham AMRT, UNVR, BBYB, ARTO, dan AKRA dapat menjadi pilihan bagi investor untuk perdagangan hari ini.

Di lain pihak, Audi memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada Kamis nanti di kisaran 7.630—7.775 yang mana indikator MACD memperlihatkan pelemahan tren.

Saham BBRI direkomendasikan speculative buy oleh Audi dengan support di level Rp 3.770 per saham dan resistance Rp 4.070 per saham.

Selain itu, saham BRPT juga disarankan buy on break di level Rp 2,300 per saham dengan support di level Rp 2.170 per saham dan resistance Rp 2.500 per saham.