Nusantaraterkini.co, MEDAN - Atlet karate asal Sumut, Mumammad Dijhey Lexsie (17), korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut bus rombongan usai mengikuti Kejurnas Karate di Padang, Sumbar, merupakan atlet Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang memiliki banyak prestasi di kancah nasional hingga internasional.
Pelatih Karate di Dojo SR 2000, Zeffry Nico mengatakan, bahwa anak didiknya, Mumammad Dijhey Lexsie sangat banyak menorehkan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia pada Cabang Olahraga Karate.
Sejak duduki di bangku SD pada 2019, kata Zeffry, atlet Dijhey sapaan karibnya, sudah mengikuti kejuraan Internasional dan menyabet juara 1 dunia di Belgia.
“Paling bergengsi waktu tingkat SD dia juara nasional dan dikirim ke Belgia, itu dari Kementerian Pendidikan waktu dia kelas 5 tahun 2019. dan di Belgia itu dia meraih juara 1 komite dan juara 2,” katanya kepada Nusantaraterkini.co saat ditemui di rumah duka, di Jalan Pasar VII Tembung, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang, Senin (8/9/2025) sore.
Kemudian, lanjut Zeffry, saat menduduki jenjang bangku SMP, Dijhey masih terus menorehkan prestasi mengharumkan nama daerah.
“Di tingkat SMP dia meraih juara 1 di Sumut, lalu dikirim ke Kejurnas Forki ke Padang tahun 2022 dia juara 1, Kejurnas itu dia lalu masuk ke Pelatnas, lalu dikirim ke Uzbekistan mengikuti kejuaraan Asia,” jelas Nico.
Tak sampai di situ, pada tahun 2024, saat duduk di bangku SMA, karir Dijhey semakin melejit dengan meraih sejumlah gelar juara di tingkat nasional maupun internasional.
“Tahun 2024 pernah mengikuti kejurnas lagi tingkat junior dia juara 1 juga di Kejurnas Forki. Masuk tim pelatnas lagi dan dikirim ke tingkat Asia Tenggara di Bangkok, Thailand. Pada event se Asia Tenggara ini dia juara 2. Kemudian masuk Pelatnas lagi dan dikirim ke Filiphina untuk tingkat Asianya,” ungkapnya.
Terakhir kali saat mengikuti kejuaraan Road to National & International Shukaido Karate Open Series 1 Tahun 2025 yang dilaksanakan di GOR Universitas Negeri Padang pada 5-7 September 2025, Dijhey menyabet 3 emas sekaligus.
“Kejuaraan dia terakhir ini, kejuaraan Shukaido di Padang, dia juara 1 Komite, juara 1 beregu putra, dan juara 1 Best of the Best Junior, ada 3 kelas yang diambil semua dapat emas,” ungkapnya tampak tak kuasa menahan sedih mengenang almarhum Dijhey.
Nahas, peristiwa kecelakaan tunggal yang terjadi pada Minggu (7/9/2025) malam, di kawasan gerbang keluar Tol Padang-Sicincin, Kapalo Hilalang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, merenggut nyawa Dhjiey dan sahabatnya yang juga atlet karate asal Sumut, Fahri Akbar Asseweth (11).
Keduanya meninggal dunia saat bus ALS yang membawa rombongan atlet karate Shukaido asal Sumut mengalami kecelakaan tunggal usai mengikuti Road to National & International Shukaido Karate Open Series 1 Tahun 2025, di GOR Universitas Negeri Padang pada 5-7 September 2025, lalu.
Baca Juga : Sopir Kabur usai Kecelakaan Maut Atlet Karate asal Sumut, Orang Tua Korban Minta ALS Tanggung Jawab
Sang Pelatih Zeffry mengaku sangat kehilangan sosok Atlet terbaik dari Sumut.
Ia merasa terpukul mendengar kabar duka dari muridnya ini.
“Mendengar kabar ini saya sangat terpukul. Bahkan kami sudah buat planning, kan tahun depan dia sudah naik senior untuk mengikuti event Forkap, Forprov, Prapon, sudah ada planning-planning-nya,” ungkapnya mengakhiri.
(cw3/nusantaraterkini.co)