Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Rokok Ilegal Penyebab Penerimaan Cukai Turun 2,7 Persen, Ini Kata Ketua Komisi XI Misbakhun

Editor:  Feriansyah Nasution
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun meninjau operasional pabrik rokok PT Gudang Garam, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Jumat lalu. (Foto: Istimewa)

Nusantaraterkini.co, JATIM - Turunnya penerimaan cukai rokok Indonesia tercatat sebesar Rp39,6 triliun atau menurun 2,7 persen hingga Februari 2025 menjadi sorotan Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun

Data tersebut dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. 

Salah satu penyebab utama penurunan ini, adalah menurunnya produksi rokok pada November dan Desember 2024 sebesar 5,2 persen.

Baca Juga: Rokok Ilegal Senilai Miliaran Rupiah Disita Satgas BAIS Sumut, Satu Pelaku Diamankan

Misbakhun yang juga Ketua DPP Partai Golkar mengatakan, turunnya produksi rokok ini akibat beredarnya rokok ilegal di Indonesia. Rokok ilegal ini merupakan tantangan serius yang harus segera diatasi oleh Bea Cukai.

"Rokok ilegal jelas merusak penerimaan negara. Kita perlu mempelajari secara mendalam penyebabnya," kata Sekjen DEPINAS SOKSI ini dalam keterangannya, di Jawa Timur, dikutip Nusantaraterkini.co, Sabtu (19/4/2025). 

Umumnya, Misbakhun menjelaskan, rokok ilegal muncul karena tingginya tarif cukai dan aturan harga jual eceran (HJE) yang menekan kelas rokok tertentu. Sehingga, mendorong praktik ilegal.

Misbakhun diketahui, telah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Jumat lalu. Hal ini, guna meninjau langsung operasional pabrik rokok PT Gudang Garam.

Perusahaan ini selama ini dikenal sebagai salah satu kontributor terbesar dalam penerimaan negara dari sektor cukai.

Ia mengatakan, persoalan rokok ilegal tidak bisa dianggap sepele. Banyak pelaku yang tidak bertanggung jawab memanipulasi klasifikasi produk.

"Bahkan ada yang menjual rokok polos tanpa pita cukai. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus pikirkan strategi keluar (exit strategy) yang tepat,” tegas Misbakhun.

Baca Juga: Dinonaktifkan, Mulyadi Simatupang Disebut Cemarkan Nama Baik Gubsu Bobby Nasution dan Bisa Masuk Ranah Pidana

Dalam pertemuan dengan jajaran direksi PT Gudang Garam, terungkap bahwa perusahaan mengalami tren penurunan penjualan, yang salah satu penyebab utamanya adalah maraknya peredaran rokok ilegal. 

(fer/nusantaraterkini.co)