Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Petenis Jannik Sinner Pertahankan Gelar Usai Menang di Final Australian Open 2025

Editor:  Redaksi2
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Petenis Italia Jannik Sinner mengekspresikan kemenangan atas petenis Jerman Alexander Zverev dalam final tunggal putra Australian Open 2025, Minggu (26/1/2025). (AFP/ADRIAN DENNIS)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner, tampil gemilang untuk mempertahankan gelar Australian Open setelah mengalahkan Alexander Zverev pada laga final, Minggu (25/1/2025) malam waktu setempat.

Dengan kemenangan ini, Sinner mencetak sejarah sebagai petenis Italia pertama yang berhasil meraih tiga gelar Grand Slam, baik dari nomor putra maupun putri, melampaui Nicola Pietrangeli.

Kemenangan ini juga menempatkannya dalam jajaran petenis Andre Agassi, Roger Federer, dan Novak Djokovic sebagai petenis putra yang berhasil mempertahankan gelar di Melbourne Park pada abad ini.

Baca Juga : Jelang Gelaran MotoGP 2025 Banyak Perombakan Besar, Marc Marquez ke Ducati, Jorge Martin ke Aprilia

Pemain berusia 23 tahun itu menuntaskan pertarungan sengit melawan Zverev, yang merupakan petenis peringkat kedua dunia, dengan skor 6-3, 7-6 (7/4), 6-3 di Rod Laver Arena, Melbourne, Australia.

Momen kemenangan Sinner diakhiri dengan ekspresi emosional, ketika ia mengangkat tangannya ke udara dan menatap ke langit, seolah merayakan pencapaian besar yang telah diraihnya.

Kemenangan ini semakin menegaskan dominasi Sinner sebagai pemain tenis terbaik dunia saat ini. Dikutip dari Kompas.com, sebelumnya, ia juga memenangkan gelar Grand Slam di US Open 2024 dan Australian Open 2024. 

Dengan keberhasilannya di Melbourne Park tahun ini, Sinner juga mencatatkan rekor sebagai petenis termuda yang mampu mempertahankan gelar Australian Open sejak Jim Courier pada 1992-1993.

Baca Juga : Red Sparks Raih 13 Kemenangan Beruntun, Megawati Ukir 21 Poin

Dalam perjalanan menuju final, Sinner menunjukkan performa konsisten dengan mencatatkan 20 kemenangan beruntun sejak akhir musim lalu, dan hanya kehilangan dua set di sepanjang turnamen ini.  

Sementara itu, kekalahan ini bagi Alexander Zverev merupakan pukulan berat. Final ini adalah upayanya yang ketiga untuk meraih gelar Grand Slam setelah sebelumnya juga gagal di US Open 2020 dan French Open 2024. (rsy/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan