Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Peringati Hari Anti Tembakau Sedunia, Di Medan gelar Aksi Pungut Puntung Rokok

Editor:  Fadli Tara
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Peringatan Hari tembakau sedunia

Nusantaraterkini.co, MEDAN- Memperingati hari anti tembakau sedunia yang jatuh pada 31 Mei 2024, sekelompok anak muda yang tergabung dalam komunitas Tobacco Control Sumut menggelar kampanye anti rokok di lapangan merdeka, Minggu (2/6/2024). 

Kegiatan ini dilakukan untuk memantik sabanyak-banyaknya atensi publik di car free day yang diikuti banyak warga Medan.

Zulqadri selaku koordinator North Sumatra Youth Tobacco Control Movement (NSYTCM) menyampaikan keresahannya, bagaimana kondisi konsumsi rokok di Indonesia saat ini.

"Hari ini kita melakukan pawai sambil pungut puntung rokok. Di saat bersamaan kita juga berorasi tentang bahaya rokok untuk kehidupan. Kita ingin generasi muda bisa menjadi counter dari bahaya zat adiktif satu ini," kata Zulqadri.

Selain itu, mereka juga menghelat aksi lukis totebag. Hal ini dilakukan mereka semata untuk mendukung penuh isu lingkungan hidup.

"Kita dorong penggunaan totebag untuk dipakai sehari-hari dan mengurangi pemakaian plastik," katanya.

Organisasi NSYTCM sudah berdiri selama 3 tahun, dengan mengembangkan jaringan hingga di kancah nasional untuk aktif dalam pengendalian tembakau bersama organisasi kepemudaan lain yang tersebar di penjuru daerah Indonesia.

"Sampai saat ini kita aktif memperjuangkan Perda KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di kota Medan. Sekarang kan ada perda nomor 3 tahun 2014 yang mengawasi kawasan tanpa rokok, nah kita selalu berjuang dan menuntut perda tersebut direvisi karena kita rasa itu kurang implementasi dan penegasannya," ujarnya.

Kampanye ini dilakukan dengan membawa poster yang berisi tulisan-tulisan satire yang menyinggung pola masyarakat. 

Mereka menyoroti glorifikasi anak muda yang menganggap jika merokok merupakan suatu hal yang keren.

"Di medan punya perspektif kalau merokok dinilai maskulin, alias standar maskulinitas seseorang adalah dengan merokok," lanjutnya.

Rokok dinilainya memiliki propaganda yang kuat, terlebih melalui iklannya. Hal ini dikhawatirkan penggunaan rokok dapat menggeser kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Maraknya konsumsi rokok juga bagi kita merupakan gangguan nyata dalam rumah tangga. Kita berpandangan jika stunting ada hubungannya dengan rokok," ungkapnya.

NSYTCM aktif membahas isu terkini. Mereka senantiasa pula mendesak agar perpu nomor 109 agar disahkan. Di mana dalam perpu ini membahas standarisasi dunia tentang penerapan pengendalian tembakau di sebuah negara.

"Industri rokok harus dikendalikan, jangan dibiarkan seperti sekarang, mereka bebas nentuin harga perbatangan jadi mudah dikonsumsi anak-anak. Kalau kita mau gizi baik, rokok jangan sampai dijadikan konsumsi terbesar," pungkasnya.

(mft/Nusantaraterkini.co)

Sumber: Tribun Medan 

Advertising

Iklan