NusantaraTerkini.co, KALTIM - Pengusaha lokal yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur ternyata belum merasakan 'manisnya' dampak pembangunan.
Hal ini disampaikan salah seorang pengusaha lokal di Balikpapan, Yuli Shinta Novianti kepada NusantaraTerkini.co, Kamis (15/8/2024). Ia menyampaikan pengusaha lokal yang terlibat dalam pembangunan IKN hanya berkisar 10 persen saja, karena merasa penyediaan dan pengadaan kurang transparan.
"Kalau dampak bagi pengusaha lokalnya sendiri kalau positif pasti positif, dengan adanya pembangunan ibu kota negara IKN, secara ekonomi, secara infrastruktur mulai dibangun dampak ekonomi bangkit di Kalimantan Timur, khususnya kota Balikpapan apalagi di Sepaku sana," katanya.
"Tapi yang sedikit kami pengusaha kota Balikpapan ini, maupun teman-teman (pengusaha lokal) yang lain ini, selalu berdiskusi pelaku usaha ini hanya 10 persen saja yang terlibat, kenapa? Karena itu tadi, kita merasa pembangunan itu tidak begitu transparan bagi pelaku usaha lokal," sambungnya.
Padahal, kata Yuli, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menjanjikan kepada pengusaha lokal untuk dilibatkan lebih luas dalam pembangunan IKN. Bahkan, Ketua Kadin Kaltim Donna Faroek juga sudah menyampaikan secara langsung kepada Presiden Jokowi agar pengusaha lokal dilibatkan.
"Tapi kan Implementasi perjalanan tidak seperti itu seusai harapan kita, pengusaha lokal ini tahulah budgeting-nya, untuk bermain dengan pengusaha luar pasti kami kalah secara finance dan pengalaman di sini," kata Yuli Shinta yang juga Wakil Ketua Kadin Balikpapan.
Menurutnya, sistem mekanisme pelibatan pengusaha lokal dalam pembangunan di IKN juga belum jelas, bahkan pengusaha lokal cenderung dipersulit sampai dengan pembayaran pengerjaan proyek.
"Aturannya belum jelas kemudian pembayarannya (invoice) membuat pelaku usaha lokal merasa kesulitan hingga dipaksa mundur. Kemarin ada yang ketemu saya itu (pengusaha lokal). salah satu BUMN juga, hampir 2 tahun Rp 6,8 M, belum dibayar ya, mundur (pengusaha lokal), hancur, bangkrut," ucapnya.
Pak Jokowi, Pak Prabowo Tolong...
Lebih lanjut Yuli meminta kepada Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk lebih memperhatikan pengusaha lokal dalam pembangunan IKN.
"Saya mewakili pengusaha karena ini proyek jangka panjang kami sebagai pengusaha itu memohon kepada presiden untuk jeli melibatkan pelaku usaha lokal," katanya.
Yuli mengatakan perlu sistem yang jelas dan transparan terhadap pengadaan proyek pembangunan di IKN, agar tidak terjadi adanya oknum yang memonopoli pengerjaan proyek barang dan jasa.
"Tolong bapak Presiden Jokowi dan juga bapak Presiden (Terpilih) Prabowo, tolonglah pelaku usaha ini dikasih rule yang benar, agar kami tahu sistem pembangunan, agar pelaku usaha lokal bisa terasa manisnya pembangunan ini," katanya.
"Dan menjadi sejarah bagi kami dan kami akan bercerita kepada anak cucu kami bahwa kami juga terlibat dengan adanya perlakuan pemerintah terhadap kami yang dengan jelas mengakomodir dalam pembangunan ini," tukasnya.
(Cw5/NusantaraTerkini.co)