Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Pengajar di Ponpes An Nur Langkat tak Sangka Jika Santrinya Nekat Bakar Pengurus

Editor:  Redaksi2
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Maulana Solihin pengejar di Ponpes An Nur yang berlamat di Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan, Rabu (9/10/2024).

Nusantaraterkini.co, LANGKAT - Pengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur tak menyangka jika santrinya nekat membakar pengurus.

Hal ini diungkapkan oleh Maulana Solihin pengejar di Ponpes An Nur yang berlamat di Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Ya benar dilakukan pembakaran yang dilakukan salahseorang santri terhadap pengurus pondok pesantren," ujar Maulana saat diwawancarai di ponpes, Rabu (9/10/2024).

Lanjut Maulana, untuk kronologi ceritanya ia tidak mengetahui.

"Cuma kejadiannya di dalam kamar korban," ujar Maulana.

Kemudian, Maulana juga mengaku tak mengetahui penyebab pembakaran itu.

"Kurang tau, tapi saya lihat selama ini korban dan pelaku selama ini baik-baik saja. Seperti tidak ada masalah. Makanya saya tidak nyangka kejadian ini bisa terjadi," ujar Maulana.

Kerap difitnah, dibully, dan di adu domba dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur, itulah yang menjadi motif santri nekat membakar pengurus pengajar.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo saat dikonfimasi.

"Motifnya sakit hati sama korban. Korban inikan pengajar di ponpes. Kemudian santri berinisial FAZ, sakit hati karena suka di bully sama korban," ujar David.

"Di bullynya secara fisik. Ya memang FAZ berkacamata tebal, secara fisik gak good looking lah. Jadi itu salahsatu bahan bully-an. Dan santri ini kalau lagi buat kesalahan, pelanggaran, ada tingkah lakunya gak pas, suka diekspose ke santri-santri lainnya oleh korban," sambungnya.

Tak hanya itu, David menguraikan jika FAZ Juga suka di adu domba korban dengan pimpinan ponpes dan santri-santri lainnya.

"Pada akhirnya pelaku ditegur sama pimpinan ponpes. Sering di fitnah dan dituduh. Jadi FAZ sakit hati dengan korban," ujar David.

Sedangkan itu, dalam peristiwa itu, polisi yang melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut mencium adanya kejanggalan.

Kejanggalan ini bermula saat seorang saksi memberikan keterangan dihadapan penyidik.

"Berawal dari kejelian dan ketelitian dari polisi dalam hal ini penyidik, yang melihat ada kejanggalan dari keterangan yang disampaikan oleh saksi," ujar Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo. di

Lanjut David, awalnya saksi bercerita pada saat kejadian, melihat ada seseorang lari keluar dari dalam masjid ke arah kebun.

Kemudian saksi masuk ke masjid melihat kamar pengurus pengajar ponpes sudah terbakar.

"Saksi pun memanggil santri yang lain minta pertolongan, didobrak, kemudian di tolong korban. Begitu awal mula ceritanya kan?," ujar David.

Kemudian, penyidik melihat ada kejanggalan di situ. Ternyata hasil pendalaman yang dilakukan penyidik, saksi tersebut lah pelakunya.

"Jadi saksi ini memanipulasi dan merekayasa kejadian itu tidak pernah ada. Inisial saksi FAZ," ujar David.

Dikabarkan sebelumnya, masyarakat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dihebohkan adanya kabar jika pengurus pengajar Pondok Pesantren (Ponpes) dibakar oleh santrinya sendiri.

Kejadian ini terjadi di Ponpes An Nur yang berada di Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, pada Sabtu (5/10/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.

Adapun korban bernama Adab Auli (19) dan pelaku berinisial FAZ (17). Atas kejadian ini, korban disebut-sebut mengalami luka bakar hingga 80 persen.

"Korban adalah pengurus pengajar ponpes. Korban mengalami luka bakar 80 persen dan dibawa ke RSUP H Adam Malik Medan," ujar Kasi Humas Polres Langkat, AKP Rajendra Kusuma, Rabu (9/10/2024).

Lanjut Rajendra, peristiwa itu terjadi di Ponpes An Nur Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Sabtu (5/10/2024) sekira pukul 03.00 WIB.

Korban dibakar saat tengah berada di salah satu kamar yang berada di dalam masjid ponpes itu.

Mulanya salahsatu santri di pesantren itu melihat seseorang diduga pelaku berlari dari dalam masjid menuju perkebunan kelapa sawit yang berada di sekitar pesantren.

Merasa curiga, santri itu lalu masuk ke dalam masjid dan melihat kamar korban telah terbakar.

"Merasa curiga, selanjutnya saksi masuk ke masjid untuk melihat apa yang terjadi, berhubung ada orang yg tidak dikenal melarikan diri. Kemudian, saksi melihat kamar salah satu pengurus atau pengajar ponpes yang berada di dalam mesjid terbakar dan api sudah membesar," ujar Rajendra

Kemudian santri itu langsung berteriak meminta tolong. Mendengar teriakan tersebut, sejumlah santri berdatangan dan langsung memadamkan api.

Saat proses pemadaman, para santri mendengar suara teriakan korban dari dalam kamar. Santri-santri tersebut lalu mendobrak pintu kamar tersebut dan menolong korban.

"Korban berhasil diselamatkan, tetapi korban mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Kemudian, korban langsung dibawa ke RS Tanjung Pura untuk pemberian pertolongan dan saat ini korban telah di rujuk ke RSU Adam Malik Medan," ujar Rajendra.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku pembakaran itu berinisial FAZ yang tak lain teman dekat korban.

Rajendra mengatakan saat ini pelaku telah diamankan. (rsy/nusantaraterkini.co)