nusantaraterkini.co, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menanggapi wacana pemerintah memasang stairlift permanen di Candi Borobudur usai kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Lalu Ari sapaan akrabnya meminta pemerintah melakukan kajian secara teknis dan arkeologis terkait wacana itu.
"Terkait rencana tersebut, tentu saya ingin agar pemerintah mengutamakan pelestarian nilai-nilai historis dan arsitektural situs warisan dunia sebagai pertimbangan utama," kata Lalu Ari, Sabtu (31/5/2025).
Bekas Anggota DPRD NTB ini mewanti-wanti pemasangan stairlift berisiko mengganggu keaslian struktur dan estetika candi. Dia pun meminta pemerintah mengkaji secara teknis dan arkeologis, serta melibatkan pihak UNESCO mengenai pelaksanaan wacana tersebut.
"Penggunaan stairlift permanen, meskipun bertujuan meningkatkan aksesibilitas, berisiko mengganggu keaslian struktur dan estetika candi yang telah dijaga selama berabad-abad," ujar Lalu.
"Harus ada kajian teknis dan arkeologis yang komprehensif, serta memastikan keterlibatan para ahli konservasi dan UNESCO dalam proses pengambilan keputusan," imbuh legislator dapil NTB ini.
Lalu menilai upaya pemerintah dalam menerapkan wisata yang inklusif dapat diterapkan tanpa merusak struktur asli candi. Dia mendorong pemerintah menggunakan solusi alternatif dalam menerapkan wisata inklusif yang dianggap lebih ramah konservasi.
"Peningkatan akses dalam pariwisata budaya, memang penting, tapi solusinya perlu bersifat sementara, adaptif, dan tidak merusak struktur asli candi," kata Lalu.
"Kami justru mendorong pengembangan teknologi aksesibilitas non-invasif atau alternatif lain yang lebih ramah konservasi, sehingga keaslian cagar buaya dan hak masyarakat menikmati Candi Borobudur tetap terjaga," pungkasnya.
(cw1/nusantaraterkini.co).