Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Miris, Seratusan Pasien RSJ Prof Ildrem Tak Kunjung Dijemput Keluarga

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ildrem Sumut, drg Ismail Lubis. (Foto: dok Forwakes)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Sebanyak 111 pasien di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ildrem Sumatera Utara (Sumut) masih menunggu jemputan keluarganya meski telah dinyatakan tenang dan siap dipulangkan. 

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ildrem Sumut, drg Ismail Lubis menyatakan, bahkan beberapa pasien diketahui telah menetap di rumah sakit hingga lebih dari 400 hari.

“Kami memiliki 111 pasien yang telah melewati batas perawatan 40 hari. Ada yang 100 hari, 200 hari, bahkan tertinggi hingga 400 hari,” ujarnya saat menerima audiensi Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes), Senin (20/1/2025). 

Baca Juga: RS Jiwa Prof Ildrem Siapkan Beragam Kegiatan untuk Rangsang Kreativitas Pasien ODGJ

Menurut Ismail, pasien-pasien ini ditempatkan di ruang perawatan kronis, namun masih menghadapi kendala utama, yaitu keluarga yang tidak menjemput. 

Ismail menjelaskan, sebagian besar keluarga pasien sulit dihubungi atau bahkan tidak mengakui pasien sebagai bagian dari keluarga mereka.

“Nomor telepon yang diberikan sering kali tidak aktif. Ada juga pasien yang keluarganya membayar biaya perawatan, tetapi tidak datang untuk menjemput,” jelasnya. 

Situasi ini, sebut Ismail, semakin rumit bagi pasien lansia (geriatri) yang usianya di atas 60 tahun.

Baca Juga: Mobil Polsek dan Polres di Pandeglang Bertabrakan: Diduga Gegara ODGJ Ngamuk

“Beberapa keluarga tidak mau mengakui pasien, sehingga pembayaran dilakukan oleh tetangga atau pihak lain. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memindahkan pasien-pasien ini ke panti lansia di Binjai,” jelasnya. 

Sementara Wakil Direktur Administrasi dr Rita Hartuti menambahkan, RSJ Prof Ildrem menegaskan pentingnya peran keluarga dalam proses pemulihan pasien dengan gangguan mental. 

“Sebagus apa pun pelayanan kami, dukungan keluarga tetap yang utama. Kasihan mereka kalau terus-menerus di sini, padahal sudah tenang dan siap kembali ke masyarakat,” tuturnya. 

Dia menerangkan, RSJ Prof Ildrem memiliki kapasitas 450 tempat tidur, tetapi saat ini hanya 240 yang terisi. Kendati begitu rumah sakit ini akan tetap menerima pasien baru meskipun jumlahnya terus bertambah, termasuk dari Dinas Sosial. 

Untuk itu Rita berharap masyarakat semakin memahami bahwa pasien yang sudah dinyatakan tenang dapat kembali berbaur di lingkungan mereka, selama ada dukungan keluarga dan komunitas. 

“Pasien kami ada yang bahkan sudah menjadi ojek online atau kembali bekerja sebagai guru. Mereka tetap bisa produktif jika mendapat perhatian dan dukungan yang cukup,” pungkasnya.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan