Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran (PMI) Abdul Kadir Karding viral usai fotonya bermain domino dengan Aziz Wellang, yang pernah beperkara terkait pembalakan liar, muncul di publik.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengambil tindakan terhadap dua menteri tersebut yang terlibat bermain dengan tersangka pembalakan liar.
"Sudah selayaknya Presiden Prabowo Subianto memecat keduanya dari Kabinet Merah Putih karena sudah melanggar etik karena melakukan interaksi secara langsung dengan orang yang berperkara dengan hukum. Apalagi yang bersangkutan berperkara terkait dengan pembalakan liar," kata Fernando, Senin (8/9/2025).
Ia berpandangan, sudah saatnya Presiden Prabowo Subianto melakukan bersih-bersih terhadap para menteri yang bertingkah aneh serta menganggu stabilitas kepemimpinannya. Seharusnya semua pembantu Presiden Prabowo yang ada di Kabinet Merah Putih termasuk Raja Juli Antoni dan Abdul Kadir Karding menjaga jangan sampai pemerintahan saat ini mendapatkan sorotan yang negatif dari publik.
Apalagi situasi belakangan ini ada aksi penolakan terhadap DPR yang berakibat pada aksi unjuk rasa serta kerusuhan di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jakarta.
"Jangan sampai kemuakan masyarakat juga akan berdampak kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang sangat mungkin akan terjadi pergerakan massa," tegasnya.
"Saya berharap Prabowo Subianto tidak menganggap enteng persoalan Raja Juli Antoni dan Abdul Kadir Karding sehingga perlu ada tindakan tegas untuk memecat mereka dari Kabinet Merah Putih," tandas Fernando.
Disisi lain, Koordinator MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) Boyamin Saiman menantang Raja Juli memerintahkan penyidik di Kemenhut memulai lagi penyidikan baru mengenai pembalakan liar yang libatkan Aziz.
"Kami menantang Menhut untuk perintahkan penyidik Gakkum Kemenhut memulai Penyidikan baru atas peristiwa dugaan pembalakan liar yang terkait AW," ujar Boyamin
Aziz Wellang sendiri mengajukan permohonan praperadilan atas status tersangka terkait kasus pembalakan liar. Praperadilan Aziz dikabulkan dan status tersangkanya gugur.
Meski penyidik di Kemenhut pernah kalah praperadilan, bukan berarti perkaranya tidak ada. Sebab praperadilan hanya bersifat formil, dan masih ada kemungkinan dibuka penyidikan baru dengan bukti yang sudah dilengkapi.
"Penyidik Gakkum meski pernah kalah praperadilan, namun tetap bisa buka penyidikan baru atau penyidikan ulang terhadap perkara dugaan pembalakan liar yang terkait AW," sebutnya.
Boyamin menyebut seharusnya Raja Juli tidak melakukan pertemuan oleh pihak yang pernah berperkara karena tidak etis. Dengan pertemuan itu bisa memengaruhi psikologi penyidik di Kemenhut.
"Dengan pertemuan main domino tersebut maka penyidik Gakkum Kemenhut secara psikologis akan mati langkah karena merasa tidak dapat dukungan dari pimpinan tertinggi di Kemenhut. Penyidik kalah dan kena mental," tuturnya.
Menteri Harus Jaga Sikap
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menilai, tindakan kedua Menteri Prabowo tersebut tidak sepatutnya dilakukan, terlebih dalam kondisi dan situasi yang tengah kurang kondusif belakangan ini.
“Sebagai pejabat publik dan pemimpin di bidang kehutanan, sikap Menteri harus mencerminkan integritas dan komitmen terhadap penegakan hukum, khususnya dalam isu pembalakan liar yang sangat merugikan negara dan masyarakat. Foto bersama sosok yang tengah diperiksa perkara tersebut jelas mencederai kepercayaan publik,” tegas Daniel Johan.
Legislator dapil Kalbar ini pun itu juga mengingatkan agar pejabat publik menjaga sikap dan perilaku demi menjaga nama baik institusi dan kepercayaan masyarakat.
“Kepercayaan publik adalah hal yang sangat penting, dan kita harus berupaya keras agar tidak tergerus oleh tindakan yang berpotensi menimbulkan kontroversi,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni angkat bicara mengenai foto viral bermain domino dengan sosok yang pernah beperkara pembalakan liar. Apa kata Raja Juli?
Dalam klarifikasinya, Raja Juli mengungkit foto yang menjadi pemberitaan. Raja Juli menyatakan awalnya hanya memenuhi janji bertemu seorang menteri di Posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.
"Saya janjian bertemu Mas Menteri Karding. Mas Menteri Karding meminta saya 'nyamperin' beliau di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mana beliau pada saat ini menjadi sekjennya," kata Raja Juli dalam unggahan media sosialnya.
Raja Juli menyebut dirinya berdiskusi selama dua jam dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding di posko tersebut. Dia menegaskan tidak ada pembahasan terkait pembalakan liar.
Pada pukul 24.00 WIB, Raja Juli menyebut hendak pulang. Dia dan Menteri Karding lalu diajak bermain domino oleh beberapa orang yang ada di lokasi. Dia kembali menegaskan tidak ada pembahasan kasus apa pun saat permainan domino.
"Di ruang tamu ramai sekali orang. Beberapa orang lainnya sedang bermain domino. Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah 2 kali 'putaran', saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut," jelasnya.
Raja Juli mengaku baru tahu teman bermain dominonya tersebut merupakan Aziz Wellang. Raja Juli menegaskan pihaknya terus berkomitmen menindak pelanggaran hukum, termasuk pembalakan liar.
"Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar. Bagi saya tidak ada sedikit pun ruang bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan," kata dia.
"Saya akan tegakkan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu," imbuhnya.
Diketahui, jagat maya kembali digegerkan dengan beredarnya foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Foto itu memperlihatkan dirinya tengah duduk santai bermain domino bersama Azis Wellang, tersangka kasus pembalakan liar oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada November 2024 yang lalu.
Namun, penyidikan terhadap diri Azis Wellang dihentikan pada 14 Februari 2025 berdasarkan putusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dalam potret yang pertama kali dipublikasikan Tempo, Raja Juli tampak mengenakan batik coklat lengan panjang. Di hadapannya, Azis Wellang duduk dengan ciri khas rambut putih beruban.
Mereka berdua terlihat cukup akrab. Bahkan, di meja yang sama, ada dua orang lain yang ikut bermain, menambah kesan suasana santai dan penuh keakraban.
Sebagai catatan, Azis Wellang bukan nama baru di jagat hukum lingkungan. Pada November 2024, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah menetapkan Azis sebagai tersangka dalam kasus pembalakan liar.
(cw1/nusantaraterkini.co)