Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Libur Panjang, Banyak Wisatawan Padati Cagar Budaya Huta Siallagan Samosir

Editor:  Fadli Tara
Reporter: JAS
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Libur Panjang, Wisatawan Padati Cagar Budaya Huta Siallagan Samosir

Nusantaraterkini.co, SamosirPengunjung padati Huta Siallagan di hari libur panjang dan libur waisak, para wisatawan sangat antusias melihat cagar budaya dan menikmati tarian tor-tor batak yang dipandu diiringi dengan lagu dan gondang batak.

Huta Siallagan adalah kampung adat Suku Batak Toba yang ada di Ambarita, Kabupaten Samosir. 

Untuk menuju ke lokasi ini bisa melalui darat dari tele dan danau dari ajibata atau simanindo.

BACA JUGA: Razia Preman, Polrestabes Medan Jaring 80 Orang Jukir hingga Tukang Palak

Cagar budaya ini, pada tahun 2022 selesai revitalisasi oleh pemerintah hingga menjadi wisata unggulan di Sumatera Utara. 

Mulai dari rumah bolon, pusat souvenir, batu persidangan, dan sarana pendukung lainnya yang berada di Huta Siallagan telah diperbarui.

Dalam bahasa Batak, kata Huta dapat diartikan sebagai desa atau kampung. Jadi, bisa bisa diartikan Huta Siallagan adalah kampung masyarakat Batak yang bermarga Siallagan. 

Menurut kepercayaan Huta Siallagan ini adalah salah satu kampung kanibal di pulau Samosir memiliki batu parsidangan dan baru eksekusi tersangka yang melakukan kesalahan fatal.

Terlihat dari pantauan tim Nusantadaterkini.co, para pengunjung membawa keluarga, anak dan teman untuk menikmati liburan dengan belajar mengenal sejarah orang batak serta budaya nya yang kental dan kaya.

Salah satu pengunjung bernama nina berasal dari pekanbaru, mengungkapkan bahwa ia pertama kalinya ke Samosir dan langsung ke Huta Siallagan.

"Pertama kalinya saya ke Samosir, benar-benar sangat indah dan menakjubkan Samosir, setelah menyeberang dari ajibata kami langsung ke Huta Siallagan untuk melihat kampung yang dikenal Kanibal atau pemakan manusia di Samosir," ujarnya, Minggu(11/5/2025).

Nina juga mengungkapkan bahwa rasa penasarannya akan kampung kanibal sudah terjawab ketika sampai di Huta Siallagan.

"Rasa penasaran dan antusias saya terbayarkan, benar-benar memang betul ada nya kalau zaman dulu orang batak pemakan manusia tapi gak sembarang ada sebab dan akibatnya ternyata. Infomasi dari pemandu bahwa yang dulu bagi yang melakukan kesalahan besar dan patal akan disidang dan dipenggal kepalanya, lalu organ tubuhnya akan dimakan oleh raja, menteri, tetua kerajaan dan ketua adat kampung lalu potongan tubuh dibuang ke hutan," jelasnya.

BACA JUGA: Apel Antisipasi Premanisme, Kapolrestabes Medan: Lakukan Cara yang Tegas dan Humanis

Ia juga menambahi bahwa Huta Siallagan sangat kaya akan sejarah, adat istiadat dan budaya.

"Huta Siallagan objek wisata cagar budaya unggulan Samosir, banyak hal bisa kita pelajari mulai dari sejarah orang batak kenapa memakan manusia, rumah adat, sigale-gale, rumah bolon, alat musik dan menortor bersama dengan lagu gondang batak yang sangat menyengankan," tutupnya.

(cw8/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan