Nusantaraterkini.co, Jakarta - Pada perdagangan Jumat (3/1/2024) siang ini pelemahan kurs rupiah makin dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kurs rupiah spot berada di Rp 16.229 per dolar AS.
Diperdagangan kurs rupiah di pasar spot melemah 0,19% dari penutupan perdagangan kemarin di Rp 16.198 per dolar AS.
BACA: Kurs Rupiah Melemah Berada di Level Rp16.232 Per Dolar AS Sejak Pagi Hingga Siang Ini
Diketahui, dalam sepekan, kurs rupiah masih tercatat menguat 0,04% dari Rp 16.235 per dolar AS pada Jumat (27/12).
Menanggapi hal tersebut, Analis Capital Economics dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg menyebutkan bahwa beberapa negara di Asia bisa mendapatkan keuntungan dari kepemimpinan Donald Trump.
BACA: Analis Pasar: Kurs Rupiah Bergerak Berfluktuatif di Perdagangan Awal 2025
Capital Economics menyebut, pemberlakuan tarif sebesar 10% pada semua impor AS tidak akan berdampak besar pada Asia. Karena tarif universal akan menempatkan semua produsen non-AS pada posisi yang setara.
"Dan jika Trump juga mengenakan tarif 60% pada impor AS dari China, produsen di ASEAN mungkin akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dan kawasan ini bisa mendapatkan lebih banyak investasi masuk," ungkap Capital Economics.
BACA: Kurs Rupiah Menguat 0,57% Bersandar di Level Rp16.143 Per Dolar AS di Perdagangan Senin (30/12/2024)
Sebagian mata uang Asia siang ini melemah terhadap the greenback. Peso Filipina memimpin pelemahan sebesar 0,51%. Pelemahan peso diikuti oleh ringgit Malaysia, rupiah, baht Thailand, dolar Taiwan, dolar Hong Kong, rupee India, dan yuan China.
Sedangkan won Korea menguat 0,43%. Penguatan won disusul oleh dolar Singapura dan yen Jepang yang masing-masing menguat 0,11%.
Di sisi sebaliknya, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia pagi ini melemah tipis ke 109,16. Indeks dolar kemarin ditutup menguat 0,83% pada 109,39.
Ini adalah posisi terkuat indeks dolar sejak 10 November 2022 atau hampir 26 bulan terakhir.(kontan)