Nusantaraterkini.co, Jakarta - Akhir perdagangan Senin (30/12/2024) kurs rupiah di pasar spot mampu mempertahankan penguatan ditutup di level Rp16.143 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ternyata, hal ini membuat kurs rupiah menguat 0,57% dibanding penutupan Jumat (27/12) di level Rp 16.235 per dolar AS. Ini membuat rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Diperdagangan siang ini mata uang di Asia bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat. Di mana, baht Thailand berada satu level di bawah rupiah setelah menanjak 0,41%.
Selanjutnya,dolar Singapura yang terkerek 0,18% dan ringgit Malaysia yang terangkat 0,05%. Disusul, rupee India yang terapresiasi 0,04%.
Berikutnya, dolar Taiwan yang naik 0,02% dan dolar Hongkong yang menguat tipis 0,008% terhadap the greenback.
Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 0,17%.
Kemudian, won Korea sudah ditutup koreksi 0,14% dan yuan China terlihat turun 0,04%. Lalu ada yen Jepang yang melemah 0,02%.
Kurs rupiah menguat di perdagangan hari kedua terakhir tahun ini. Senin (30/12) pukul 11.52 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 16.164 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah spot hari ini menguat 0,44% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu di angka Rp 16.235 per dolar AS.
"Aliran masuk dari surplus perdagangan yang terealisasi dan investasi langsung asing menjelang akhir tahun membantu rupiah," kata Mrydal Gunarto, analis Maybank Indonesia seperti dikutip Bloomberg.
Dia menambahkan bahwa likuiditas yang tipis meningkatkan efek penguatan rupiah.
Meski menguat hari ini, kurs rupiah justru melemah sepanjang 2024. Menurut data Bloomberg, kurs rupiah melemah total 5,07% terhadap dolar AS di tahun ini.
Akhir 2023, kurs rupiah spot berada di Rp 15.399 per dolar AS. Sementara rata-rata kurs rupiah sepanjang 2024 adalah Rp 15.843 per dolar AS.
Di Asia, mayoritas mata uang Asia hari ini bergerak menguat terhadap dolar AS. Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia.
Penguatan rupiah disusul oleh baht Thailand, dolar Singapura, rupee India, yen Jepang, ringgit Malaysia, dolar Taiwan, dolar Hong Kong, dan won Korea.
Sementara peso Filipina melemah 0,17% terhadap the greenback. Pelemahan peso disusul oleh yuan China sebesar 0,04%.
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah tipis ke 107,990 dari posisi akhir pekan lalu di 107,998.