Nusantaraterkini.co, Medan – Suasana pagi yang biasanya tenang di sekitar Jalan William Iskandar No 107, Lingkungan XVII, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, tiba-tiba berubah menjadi kepanikan yang mencekam.
Sekitar pukul 06.50 WIB, warga dikejutkan dengan kobaran api yang melahap sebuah ruko tiga lantai yang menampung toko sparepart motor "Sepeda Motor".
Kebakaran ini begitu cepat menyebar dan hampir melalap seluruh bagian atas ruko, memicu kekhawatiran warga dan pengusaha sekitar.
Beruntung, dalam waktu sekitar 25 menit setelah kebakaran pertama kali dilaporkan, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan berhasil menjinakkan api dan mencegahnya merembet lebih jauh.
Api dipadamkan pada pukul 07.15 WIB, meskipun beberapa bagian ruko sudah terlanjur hangus.
Meskipun kebakaran tersebut tidak merembet ke pemukiman warga di sekitar lokasi, dampak yang ditinggalkan cukup terasa.
Bukan hanya pemilik toko Sepeda Motor yang menjadi korban, tetapi juga toko aksesoris HP Junaidi Olshop Fanta yang berada tepat di sebelahnya.
Junaidi, pemilik Junaidi Olshop Fanta, yang dikenal menjual berbagai aksesoris HP dan alat elektronik, merasa sangat dirugikan oleh kejadian ini.
Barang-barang di tokonya yang terletak bersebelahan dengan Sededa Motor, seperti speaker, casing HP, dan sejumlah perangkat elektronik lainnya, rusak atau hilang akibat dampak kebakaran dan kerusakan fasilitas lainnya.
Perkiraan kerugian yang dialami mencapai Rp 20 juta.
“Ini benar-benar mengejutkan dan merugikan kami. Barang-barang yang kami jual harganya tidak murah, dan kini banyak yang hilang atau rusak. Selain itu, kebakaran ini juga mengganggu aktivitas kami. Kami berharap toko Sededa Motor bisa ikut bertanggung jawab atas kerugian yang kami alami karena kebakaran ini terjadi di sekitar toko mereka,” ujar Junaidi dengan nada kesal saat ditemui di lokasi kejadian.
Junaidi juga menambahkan bahwa, hingga kini, pemadaman listrik di sekitar lokasi masih berlangsung, menyulitkan pihaknya untuk membuka rekaman CCTV yang bisa membantu mereka mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kehilangan barang-barang tersebut.
"Kami juga kesulitan memeriksa CCTV untuk melihat apakah ada pencuri yang mengambil barang kami di tengah kekacauan ini. Listrik padam, jadi kami hanya bisa berharap pihak berwajib segera menyelidiki lebih lanjut," tambahnya.
(Cw9/Nusantaraterkini.co)