Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Jumlah Guru Besar USU Melonjak Dua Kali Lipat dalam Lima Tahun

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Rektor USU, Prof Muryanto Amin memberikan sambutan saat Sidang Terbuka Senat Akademik di Gelanggang Mahasiswa, Senin (8/9/2025). (Foto: dok Humas USU)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Universitas Sumatera Utara (USU) mencatat capaian penting dalam sejarah akademiknya. Jumlah guru besar aktif kini mencapai 208 orang, setelah enam dosen resmi dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik di Gelanggang Mahasiswa, Senin (8/9/2025). 

Rektor USU, Prof Muryanto Amin menyebut, peningkatan jumlah guru besar sebagai bukti kesungguhan kampus dalam memperkuat kapasitas akademik. 

“Lima tahun terakhir jumlah guru besar kita meningkat signifikan, dari 103 orang pada 2021 menjadi 208 orang pada tahun 2025. Pencapaian ini menegaskan komitmen USU dalam memperkuat Tridarma, khususnya pada bidang riset dan inovasi,” ujarnya. 

Baca Juga : AS Tunda Tarif 32 Persen, Guru Besar: Misi Diplomatik Ekonomi Indonesia Luar Biasa

Enam dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar yaitu Prof. Ir. Aulia Ishak, S.T., M.T., Ph.D. (Fakultas Teknik), Prof. Riswanti Sigalingging, S.TP., M.Si., Ph.D. (Fakultas Pertanian), Prof. Dr. Sutarman, M.Sc. (Fakultas Matematika dan IPA). 

Kemudian Prof. Dr. Mariani Br. Sembiring, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian), Prof. Dr. Sumaiyah, S.Si., M.Si., Apt. (Fakultas Farmasi), dan Prof. Dr. Ir. Luhut Sihombing, M.P. (Fakultas Pertanian). 

Muryanto menegaskan, pengukuhan ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan momentum meneguhkan peran seorang guru besar.

"Guru besar bukan hanya simbol pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga penggerak utama yang memastikan USU semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” katanya. 

Ia menekankan pentingnya peran guru besar dalam mendampingi dosen lain agar lebih fokus menekuni riset. Dari 1.797 dosen di USU, sebanyak 59 persen pernah menjadi ketua penelitian, sementara sisanya belum pernah memimpin riset.

Baca Juga : Suarakan Keprihatinan Arah Kebijakan Kesehatan Nasional, Guru Besar Fakultas Kedokteran USU Desak Presiden Ganti Menkes

“Guru besar sangat diperlukan perannya melakukan pendampingan agar mendorong lebih banyak dosen menekuni fokus risetnya sebagai leader,” jelasnya. 

Menurutnya, topik riset yang paling banyak diminati dosen dan mahasiswa USU adalah Environmental Science, disusul bidang farmasi, ilmu sosial, serta pertanian dan biologi. Namun, Muryanto mengingatkan riset tidak boleh berhenti pada publikasi semata. 

“Riset akan memiliki dampak pertumbuhan ekonomi jika dilakukan secara konsisten dan dibutuhkan oleh masyarakat atau industri,” ucapnya. 

Rektor juga menyinggung tantangan dalam meningkatkan kualitas publikasi dosen USU. Saat ini, lebih dari separuh dosen sudah aktif menulis di jurnal terindeks Scopus, tetapi masih ada yang belum menjadi penulis utama. 

“Kita harus bekerja keras agar mendorong dosen yang belum menjadi penulis utama dan yang belum memiliki akun Scopus untuk segera memperbaiki kinerja risetnya melalui kolaborasi,” tegasnya. 

Muryanto menegaskan, target besar USU ke depan. Menurutnya guru besar adalah penggerak utama yang memastikan Universitas Sumatera Utara menjadi pusat inovasi, pembelajaran, dan kontribusi nyata bagi bangsa dan dunia.

"Kita akan terus menambah jumlah guru besar dan memperkuat infrastruktur pembelajaran, agar Universitas Sumatera Utara senantiasa relevan, unggul, bermanfaat bagi masyarakat, serta setara dengan perguruan tinggi di peringkat 500 besar QS WUR dan THE WUR,” pungkasnya.

(zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan