Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Suarakan Keprihatinan Arah Kebijakan Kesehatan Nasional, Guru Besar Fakultas Kedokteran USU Desak Presiden Ganti Menkes

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Prof Guslihan Dasar Tjipta, SpA (K) membacakan pernyataan sikap keprihatinan Bersuara Luruskan Nurani Bangsa di Aula FK USU, Kamis (12/6/2025). (Foto: rozie winata/Nusantaraterkini.co)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Para Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Desakan ini mereka sampaikan dalam forum pernyataan sikap keprihatinan Bersuara Luruskan Nurani Bangsa menyusul kekecewaan mendalam terhadap kebijakan dan gaya kepemimpinan Menkes yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat, yang digelar di Aula FK USU, Kamis (12/6/2025).

Mewakili guru besar FK USU, Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) menyatakan, reformasi kesehatan yang dijalankan Menkes Budi tidak bersifat kolaboratif dan justru menciptakan suasana konfrontatif. Ia menilai kebijakan Menkes mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat serta merusak tatanan pendidikan kedokteran yang selama ini telah berjalan baik. 

“Sudah berulang kali kita mengajak kolaborasi, tapi yang terjadi malah konfrontasi. Menteri ini sibuk bicara industrialisasi kesehatan, sementara pelayanan dasar seperti di puskesmas justru makin terpinggirkan,” ujarnya. 

BACA JUGA: Para Guru Besar Fakultas Kedokteran Serentak Suarakan Keprihatinan Arah Kebijakan Kesehatan Nasional

Prof. Guslihan juga menyesalkan pembelian alat kesehatan dengan harga mahal oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), padahal pelayanan dasar dan pendidikan kedokteran belum tertangani dengan baik. 

“Dia seperti lebih cocok disebut Menteri Perdagangan Kesehatan. Fokusnya bukan pelayanan, tapi belanja alat dan kejar target finansial rumah sakit,” tegasnya. 

Ia juga menyinggung upaya Menkes mengintervensi urusan pendidikan kedokteran yang selama ini dijalankan secara independen oleh kolegium profesi. 

“Kolegium adalah tempat berkumpulnya para ahli. Mereka yang menyusun kurikulum pendidikan. Tapi sekarang mau diatur-atur sepihak oleh Menteri. Ini tidak bisa dibiarkan,” tambahnya. 

Pernyataan Prof. Guslihan ini merupakan bagian dari sikap 372 guru besar kedokteran dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Forum Guru Besar Kedokteran Indonesia. Mereka menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap arah kebijakan Kementerian Kesehatan dan menyatakan sudah tidak lagi menaruh kepercayaan kepada Budi Sadikin sebagai pemimpin reformasi kesehatan.

BACA JUGA: Kemenkes Didesak Perbaiki Amburadulnya Tata Kelola Sistem Kedokteran

“Kami mendesak Bapak Presiden mengambil tindakan nyata. Menteri Kesehatan harus diganti. Kalau tidak, sistem pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat akan terus terpuruk,” tegasnya. 

Forum guru besar tersebut menyatakan tetap mendukung reformasi kesehatan yang berbasis pada data, dialog, dan prinsip profesionalisme. Namun mereka menolak pendekatan yang melemahkan kepercayaan publik dan merendahkan peran akademisi serta organisasi profesi kesehatan. 

Pernyataan ini merupakan kelanjutan dari keprihatinan yang sebelumnya telah disampaikan pada 20 Mei 2025, dan kini ditegaskan kembali agar mendapat perhatian Presiden Prabowo secara langsung.

"Aksi ini akan terus digelar sampai tuntutan kami ini (mengganti Menkes) diterima presiden," pungkasnya.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan