Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

IHSG Menguat 0,47% Sepanjang Pekan Ini, Inilah Proyeksi Saham Pekan Depan

Editor:  Wiwin
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami koreksi di pekan depan. Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup melemah 0,23% ke level 7.867,35. Ini membuat IHSG menguat 0,47% sepanjang pekan ini.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Pada perdagangan Kamis (4/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami koreksi di pekan depan.

Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup melemah 0,23% ke level 7.867,35. Ini membuat IHSG menguat 0,47% sepanjang pekan ini.

Baca Juga : Analis Pasar: IHSG Masih akan Tertekan Lantaran Investor Cenderung Wait and See

Menanggapi hal tersebut, Analis MNC Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, penguatan IHSG sepanjang pekan ini cukup dipengaruhi oleh situasi politik dalam negeri yang mulai kembali kondusif paska aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu. 

Baca Juga : IHSG Terkoreksi 217,055 Poin Terduduk di Level 7.613.438 di Awal Perdagangan (1/9/2025)

Selain itu, rilis data inflasi dan neraca dagang Indonesia yang relatif stabil serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.

Tak hanya itu, lonjakan harga emas dunia yang terjadi pada pekan ini berdampak signifikan bagi emiten-emiten di IHSG, terutama yang memiliki eksposur terhadap komoditas tersebut.

Baca Juga : Analis Pasar: IHSG Diproyeksi Berpeluang Menguat dalam Jangka Pendek

"Kami perkirakan pelemahan IHSG menuju akhir pekan ini cenderung disebabkan oleh profit taking menjelang long weekend," paparnya.

Herditya juga menyebut, outflow asing yang terjadi di IHSG pada pekan ini merupakan imbas dari sentimen memanasnya suhu politik di Indonesia yang disertai oleh aksi profit taking.

Seperti yang diketahui, investor asing mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 5,3 triliun sepanjang pekan ini. 

Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menambahkan, aksi jual oleh investor asing banyak terjadi pada saham-saham berkapitalisasi besar (big caps). Sentimen ini membuat harga saham big caps tersebut menurun, sehingga IHSG tertekan menjelang akhir pekan.

Untuk minggu depan, William memperkirakan, IHSG cenderung mengalami koreksi meski ada sentimen window dressing oleh sejumlah emiten pada September 2025.

"IHSG tetap punya peluang menguat dengan bantuan sentimen eksternal seperti meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed," jelasnya.

Lantas, William memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 7.800-7.913 pada pekan depan. Dia merekomendasikan sejumlah saham antara lain LSIP, MEDC, INKP, dan TKIM.

Di lain pihak, Herditya memproyeksikan IHSG akan mengalami konsolidasi dengan kecenderungan koreksi di kisaran 7.680-7.913 sepanjang pekan mendatang. 

Arah IHSG akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen seperti pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah, rilis data neraca dagang dan inflasi China, rilis data cadangan devisa dan penjualan ritel Indonesia, hingga rilis data inflasi AS. 

Herditya melanjutkan, investor dapat mencermati saham ADMR dengan target harga Rp 1.100--1.145 per saham, ESSA dengan target harga Rp 660--695 per saham, dan RAJA dengan target harga Rp 3.000--3.200 per saham.

Advertising

Iklan