Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Data Manufaktur AS Membaik, Rupiah dan IHSG Berbeda Arah

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Elvirida Lady Angel Purba
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin. (Foto: istimewa)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Kinerja mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini menunjukkan pergerakan yang beragam dengan kecenderungan sideways.

Meskipun data manufaktur Amerika Serikat (AS) mengalami perbaikan, kondisi sektor tersebut masih mengalami kontraksi, S&P Global Manufacturing PMI AS untuk bulan Oktober mencatat angka 47,8, sedikit lebih baik dari konsensus pasar yang diperkirakan sebesar 47,5.

Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin menjelaskan bahwa meski ada perbaikan, data ini belum mampu memberikan katalis positif bagi pasar saham. 

"Bursa Dow Jones AS justru ditutup melemah dalam perdagangan sebelumnya, menunjukkan bahwa meskipun data manufaktur membaik, sentimen pasar tetap tertekan," ujarnya, Jumat (25/10/2024).

Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 7.729. Menurut Gunawan, secara teknikal, IHSG berpotensi ditransaksikan dalam rentang 7.700 hingga 7.770. 

"Namun, dengan sentimen yang sangat minim dan banyaknya bursa di Asia yang juga mengalami penurunan, IHSG rentan untuk terkoreksi pada perdagangan hari ini," jelasnya.

Sementara itu, kinerja mata uang rupiah juga menunjukkan pelemahan di sesi perdagangan pagi ini, ditransaksikan di level 15.610 per dolar AS. 

"Tekanan terhadap mata uang rupiah terus berlanjut, meskipun imbal hasil obligasi US Treasury 10 tahun turun di bawah 4,2%," tambahnya. 

Di sisi lain, harga emas dunia juga terpantau melemah, mencapai $2.729 per ons troy pada perdagangan pagi ini. Membaiknya data ekonomi AS memberikan dampak negatif kecil terhadap harga emas dan nilai tukar rupiah di sesi perdagangan hari ini. 

Dengan perkembangan ini, Gunawan menyarankan para investor untuk tetap waspada dan mempertimbangkan kondisi pasar secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi.

(Cw9/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan