Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Bolehkan Melaksanakan Sholat Idul Fitri Sendirian di Rumah? Begini Penjelasannya

Editor:  Fadli Tara
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ist

NUSANTARATERKINI.CO - Solat Idul Fitri, yang juga dikenal sebagai Salat al-Eid, merupakan salah satu ibadah penting bagi umat Muslim yang dilakukan setelah selesai bulan Ramadan.

Salat Idul Fitri umumnya dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan.

Namun, muncul pertanyaan apakah boleh atau tidak melaksanakan Salat Idul Fitri sendirian di rumah.

Dikutip dari Nu Online, Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa'id RA yang berbunyi:

"Sunnah itu pelaksanaan shalat id di mushallah jika masjid desa sempit sebagaimana riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW keluar menuju ke mushalla dan masyarakat banyak (yang hadir) pada shalat id."

Secara keseluruhan, disarankan untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di masjid, musholla, atau lapangan terbuka.

Namun, jika terjadi situasi yang mendesak atau kondisi yang memaksa, Salat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah dengan hanya melibatkan sejumlah kecil jamaah, seperti anggota keluarga yang tinggal bersama.

Contoh situasi yang sering dihadapi adalah saat pandemi Covid-19, di mana orang-orang disarankan untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di rumah guna menghindari penyebaran virus yang luas.

Pada situasi ini, terjadi keringanan atau rukhsah karena memang tidak ada pilihan lain selain menjaga jarak dari kerumunan demi keselamatan bersama.

Halangan atau uzur yang mungkin muncul dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri memiliki kesamaan dengan uzur yang terjadi pada Salat Jumat.

Imam An-Nawawi juga mengungkapkan pandangannya mengenai hal ini.

Artinya: "Uzur-uzur itu adalah hujan, tanah belok/berlumpur, situasi mencekam (khauf), cuaca dingin, dan uzur lainnya."

Jadi, diperbolehkan bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat ied sendirian jika memiliki halangan atau kondisi tertentu.

Cara solat Idul Fitri sendirian di rumah

Rakaat Pertama

1. Membaca niat shalat id

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni adā'an lillāhi ta'ālā. Artinya: “Aku berniat sholat sunah Idulfitri dua rakaat karena Allah Ta'ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Baca doa iftitah/istiftah.

Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifan musliman, wa ma ana minal musyrikin, inna shalati wa nusukiwa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin, la syarika lahu wa bi dzalika umirtu, wa ana minal muslimin.    

4. Takbir tambahan sebanyak (7 kali) اللهُ اَكْبَرُ Allahu akbar.

Adapun berikut ini adalah zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:

Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim.  

5. Membaca surat Al-Fatihah

6. Membaca surat Al-A’la  

7. Rukuk dengan tuma’ninah  

8. Tasbih rukuk (3 kali)  

Subhana rabbiyal ‘azhimi wa bi hamdih.  

9. I‘tidal dengan tuma’ninah.  

10. Doa i’itidal

Rabbanā lakal hamdu mil’as samāwati wa mil’al ardhi wa mil’a ma syi’ta min syay’in ba‘du.  

11. Sujud dengan thuma’ninah.  

12. Tasbih sujud (3 kali)  

Subhana rabbiyal a‘la wa bi hamdih.  

13. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.  

14. Doa duduk di antara dua sujud 

Rabbighfir li, warhamni, wajburnī, warfa‘ni, warzuqni, wahdini, wa ‘āfini, wa‘fu ‘anni.  

15. Sujud dengan thuma’ninah.

16. Tasbih sujud (3 kali).

Subhana rabbiyal a‘la wa bi hamdih.  

17. Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.  

18. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri). اللهُ اَكْبَرُ Allāhu akbar.

Rakaat Kedua

1. Takbir tambahan sebanyak 5 kali sebelum membaca Surat Al-Fatihah. 

 اللهُ اَكْبَرُ Allāhu akbar.

Adapun berikut ini adalah zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:

Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.  

2. Surat Al-Fatiha

3. Surat Al-Ghasyiyah   

4. Rukuk dengan thma’ninah

5. Tasbih rukuk (3 kali).

Subhana rabbiyal ‘azhimi wa bi hamdih.  

6. I‘tidal dengan thuma’ninah  

7. Doa i’itidal  

Rabbana lakal hamdu mil’as samawati wa mil’al ardhi wa mil’a ma syi’ta min syay’in ba‘du.  

8. Sujud dengan thuma’ninah.  

9. Tasbih sujud (3 kali)  

Subhana rabbiyal a‘la wa bi hamdih.    

10. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.  

11. Doa duduk di antara dua sujud

Rabbighfir li, warhamni, wajburni, warfa‘nī, warzuqni, wahdinī, wa ‘āfinī, wa‘fu ‘annī.  

12. Sujud dengan thuma’ninah.  

13. Tasbih sujud (3 kali).  

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bi hamdih.  

14. Duduk tasyahhud akhir (tawarruk)

15. Membaca tasyahhud akhir

At-tahiyyatul mubarakatus shalawatut thayyibātu lillah. As-salamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alayna wa ‘alā ‘ibādillahis shālihin. Asyhadu an la ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah. Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammad wa ‘alā āli sayyidina Muhammad, kamashallayta ‘ala sayyidina Ibrahīm wa ‘ala āli sayyidinā Ibrāhīm; wa bārik ‘alā sayyidina Muhammad wa ‘ala āli sayyidina Muhammad, kamā bārakta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidina Ibrāhīm. Fil ‘ālamīna innaka hamidun majīd.

16. Salam

As-salāmu ‘alaikum wa rahmatullāh.

(*/Nusantaraterkini.co)