Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

TikTok Berujung Petaka, Seorang Ayah di Pakistan Tembak Mati Putri Kandungnya Gegara Tolak Hapus Akun

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Seorang Ayah di Pakistan Tembak Mati Putri Kandungnya Gegara Tolak Hapus Akun. Ilustrasi Mayat. (Foto: istimewa).

nusantaraterkini.co, MEDAN - Aplikasi media sosial (medsos) TikTok membawa petaka, seorang ayah di Pakistan tega menembak mati putrinya hanya gara-gara menolak menghapus akunnya di aplikasi TikTok.

Dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (12/7/2025), seorang juru bicara polisi Pakistan mengatakan kalau sebelum peristiwa terjadi, ayah korban sempat meminta agar gadis itu menghapus akan TikTok miliknya.

Baca Juga : Sempat Buron, Pelaku Penikaman dan Pencurian di Kuala Ditangkap Polisi

"Ayah gadis itu memintanya untuk menghapus akun TikTok-nya. Namun permintaan itu ditolak oleh korban, dan akhirnya ayah gadis itu menembaknya," kata seorang juru bicara polisi Pakistan.

Berdasarkan laporan polisi yang dibagikan kepada AFP, penyidik mengatakan bahwa sang ayah membunuh putrinya yang berusia 16 tahun itu pada hari Selasa lalu dengan alasan demi kehormatan. 

Selang beberapa saat dari kejadian, pelaku akhirnya berhasil ditangkap.

Baca Juga : Tembak Petugas Saat Digerebek, Pasutri Bandar Narkoba Diringkus Polisi di Binjai: BB 1 Kg Sabu

Di Pakistan, perempuan sering menjadi korban kekerasan oleh anggota keluarga mereka. Motifnya karena tidak mengikuti aturan ketat tentang bagaimana berperilaku di depan umum, termasuk di media sosial.

Menurut polisi di kota Rawalpindi, dekat ibu kota Pakistan, Islamabad, tempat serangan itu terjadi, keluarga korban awalnya mencoba menggambarkan pembunuhan itu sebagai bunuh diri.

Bulan lalu, seorang gadis berusia 17 tahun yang merupakan influencer TikTok dengan ratusan ribu pengikut online, dibunuh oleh seorang pria yang rayuannya telah ditolaknya.

Baca Juga : Sempat Kabur, Dua Pengedar Pil Ekstasi Akhirnya Ditangkap Polisi di Binjai

Di Pakistan, TikTok sangat populer, sebagian karena aksesibilitasnya bagi populasi dengan tingkat literasi rendah.

Otoritas telekomunikasi Pakistan telah berulang kali memblokir atau mengancam akan memblokir aplikasi tersebut atas apa yang disebutnya "perilaku tidak bermoral", di tengah reaksi keras terhadap konten LGBTQ dan seksual.

Di Balochistan, Pakistan barat daya, di mana hukum adat mengatur banyak daerah pedesaan, seorang pria mengaku mendalangi pembunuhan putrinya yang berusia 14 tahun awal tahun ini gara-gara video-video TikTok, yang menurutnya mencemarkan nama baik putrinya.

(Dra/nusanataraterkini.co).

Advertising

Iklan