Nusantaraterkini.co, MEDAN - Hasil survei yang dilakukan City Research Centre (CRC) pada 30 Oktober – 8 November menunjukkan, pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Medan nomor urut 1, Rico Waas-Zakiyuddin, meraih 36,4 persen, diikuti oleh pasangan nomor urut 3, Hidayatullah-Yasyir Ridho 24,6 persen.
Sementara pasangan nomor urut 2, Ridha-Rani memperoleh 19,2 persen. Adapun sebanyak 19,7 persen responden, masih belum menentukan pilihan.
Direktur Eksekutif City Research, Miftahul Husna mengatakan survei ini menjadi alat untuk mengukur sejauh mana dukungan publik terhadap masing-masing calon walikota, serta melihat tren perubahan dalam popularitas para kandidat.
“Survey ini melibatkan 2.205 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Medan, menggunakan metode multistage random sampling. Menariknya, 19,7% responden yang belum menentukan pilihan, memberikan peluang bagi para kandidat untuk meningkatkan strategi kampanye mereka,” ucap Miftah, melaui keterangan tertulis yang diterima Nusantaraterkini.co, pada Sabtu (16/11/20204).
Berdasarkan hasil survey tersebut, kata Miftah, terungkap bahwa masyarakat Kota Medan sangat memperhatikan isu-isu penting dalam memilih calon pemimpin mereka. Isu anti korupsi menjadi perhatian utama, diikuti oleh faktor empati pada masyarakat dan rekam jejak pendidikan kandidat.
Hal tersebut menunjukkan adanya pergeseran prioritas pemilih yang lebih mengedepankan integritas dan kemampuan sosial para calon.
"Masyarakat kini lebih selektif dalam memilih pemimpin, mereka mencari sosok yang tidak hanya memiliki kapabilitas, tetapi juga integritas dan empati terhadap kebutuhan warga," ujarnya.
Dalam wacana yang lebih serius, selain mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas, survei ini juga mencatat kemantapan pemilih terhadap pilihan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kemantapan pemilih masih cukup fluktuatif, terutama di kalangan yang belum menentukan pilihan.
“Ini menandakan bahwa masih terbuka kesempatan bagi para kandidat untuk meraih dukungan tambahan jelang hari pencoblosan,” ucap Miftah.
Lebih lanjut, Miftah mengatakan, para pengamat politik telah memprediksi bahwa pasangan calon yang mampu menyentuh isu-isu strategis dan menyampaikan program yang konkret akan lebih unggul dalam menarik simpati pemilih.
“Kampanye yang menyentuh aspek kesejahteraan masyarakat, serta menjawab kekhawatiran akan praktik korupsi, dinilai menjadi kunci kesuksesan dalam Pilkada kali ini,” jelasnya.
Dengan hasil survei ini, para pasangan calon diharapkan dapat menyusun strategi yang lebih tajam dan terarah untuk memaksimalkan dukungan pemilih pada hari pemilihan yang akan datang.
(cw7/nusantaraterkini.co)