Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Puncak Musim Hujan di Sumut: BMKG Peringatkan Ancaman Banjir dan Longsor  

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Elvirida Lady Angel Purba
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, A.L. Khairiyah Utami (Foto: istimewa) 

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tengah menghadapi puncak musim hujan dengan curah hujan tinggi yang diprediksi berlangsung hingga akhir November.

Fenomena cuaca ekstrem ini tidak hanya membawa hujan deras, tetapi juga potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor yang perlu diwaspadai masyarakat.

Menurut, Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, A.L. Khairiyah Utami, intensitas hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang akan mendominasi berbagai wilayah di Sumut. 

“Kawasan lereng timur, pegunungan, Pantai Barat, serta daerah pinggiran sungai memiliki potensi terbesar untuk terdampak,” jelasnya kepada Nusantaraterkini.co, Jumat (22/11/2024).  

Cuaca ekstrem ini dipicu oleh belokan angin dan zona konvergensi yang terdeteksi di sekitar Samudra Hindia di Barat Sumatera. Beberapa wilayah yang sudah mengalami dampak signifikan dalam tiga hari terakhir termasuk Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Sibolga, hingga Kota Medan.

“Potensi hujan tinggi akan terus berlangsung, baik pagi, siang, maupun malam hari,” tambahnya.  

Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat memperhatikan kondisi lingkungan dan segera melakukan langkah antisipasi. Pembersihan drainase, penguatan tebing rawan longsor, dan menjauhi lokasi berisiko tinggi menjadi langkah penting untuk mengurangi dampak bencana.

Selain itu dia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.

“Kondisi fisik yang prima akan membantu masyarakat lebih siap menghadapi tantangan musim hujan ini,” ujarnya.  

Selain kesiapan warga, peran aktif pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mitigasi bencana. Kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait dapat menjadi kunci dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini.

(Cw9/Nusantaraterkini.co)