Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Pengungsi Erupsi Gunung Ibu Capai 664 Jiwa

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Rekaman erupsi Gunung Ibu. (Foto: dok BNPB)

Nusantaraterkini.co, HALMAHERA BARAT - Proses evakuasi terhadap warga dari zona bahaya Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara terus dilakukan.

Saat ini, jumlahnya telah bertambah menjadi 664 jiwa, Minggu (19/1/2025).

Pengungsi 664 jiwa, sudah kita evakuasi dan sudah kita tempatkan di titik-titik pengungsian,” ucap Komandan Posko, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).

Baca Juga: Erupsi Gunung Ibu, Pemerintah Upayakan Evakuasi Warga di Radius Bahaya

Merujuk data yang dikeluarkan Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu per jam 16.00 WIT, terdapat enam pos pengungsian yang tersebar di beberapa titik. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Pos Pengungsian Kantor Desa Tongute Sungi, 22 kepala keluarga / 56 jiwa.

2. Pos Pengungsian Gereja Tongute Sungi, 98 kepala keluarga / 245 jiwa.

3. Pos Pengungsian SD Inpres Tongute Goin, 18 kepala keluarga / 40 jiwa.

4. Pos Pengungsian Gereja Akesibu, 28 kepala keluarga / 70 jiwa.

5. Pos Pengungsian SMK Akesibu, 71 kepala keluarga / 188 jiwa.

6. Pos Pengungsian SD Akesibu, 31 kepala keluarga / 65 jiwa.

Adietya menambahkan, proses evakuasi masih terus dilakukan dan sepanjang hari sesuai kebutuhan.

“Evakuasi akan kita lakukan 24 jam, sistem kami standby kan personil dan kendaraan. Jam berapapun kita siap, seperti tadi malam kita mengevakuasi masyarakat pada jam 23.00 WIT,” imbuhnya.

Penambahan jumlah pengungsi tersebut membuat tim distribusi membutuhkan dukungan kendaraaan, sehingga segera akan diperbantukan kendaraan baru khususnya untuk mengangkut logistik.

“Untuk pemenuhan logistik, kita akan menambah armada angkutan untuk pendistribusian. Dengan peningkatan jumlah pengungsi tentunya akan menambah jumlah titik-titik yg akan di droping logistik,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Darurat BNPB Andria Yuferryzal menyatakan, BNPB akan terus mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat ini.

BNPB bersama pemerintah daerah menyiapkan tempat-tempat pengungsian, termasuk logistiknya.

Baca Juga: Gunung Ibu Erupsi Setinggi 4.000 Meter

Proses pemberian logistik adalah dari pos pengungsian mengajukan daftar kebutuhan dan nantinya akan didistribusikan oleh tim logistik ke pos tersebut.

Peran Pos Komando Pada Masa Darurat Bencana

Pada kesempatan yang sama, Raditya Jati selaku Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB menyampaikan, pentingnya pos komando saat tanggap darurat bencana menjadi salah satu peran penting dalam penanggulangan bencana.

Pos Komando kali ini berada jantung kota yaitu di Kantor Bupati Halmahera Barat, yang diharapkan dapat mempermudah koordinasi antar pihak yang terlibat, baik itu pemerintah daerah maupun lembaga lainnya. 

“Posko penanganan darurat ada di kantor bupati, di sinilah tempat koordinasi kedaruratan, sebagai ujung tombak bagi pemerintah daerah,” ungkapnya.

Baca Juga: Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Keluarkan Abu Setinggi 700 Meter

Pos komando merupakan kunci dari setiap operasi penanganan bencana, karena sebelum melakukan operasi di lapangan, pihak-pihak terkait perlu menyatukan visi dan misi dalam setiap operasinya melalui pos komando ini.

“Kita tahu posko ini ditentukan untuk pengendali operasi, sementara pos lapangan berperan sebagai pelaksana operasi yang ditempatkan di Kecamatan Ibu (lebih dekat dengan Gunung Ibu),” tuturnya.

“Di sini sebagai tempat koordinasi forkopimda. Untuk melakukan perencanaan dan kami di BNPB mendampingi dan mendukung di posko ini terkait pendataan, kebutuhan penanganan kedaruratan, rencana kegiatan operasi agar penanganan kedaruratan berjalan maksimal,” lanjutnya.

Aktivitas yang dilakukan pada pos komando ini antara lain sebagai tempat memikirkan strategi dan mengevaluasinya setiap hari.

“Setiap hari akan dilakukan pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut di lapangan. Setiap sektor dan bidang dari posko ini akan bergerak secara cepat dan tepat,” ucapnya.

“Yang paling penting dalam kondisi kebencanaan ini kita memastikan masyarakat dalam kondisi aman,” tutup Raditya.

Baca Juga: BNPB Siapkan Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu

Gunung Ibu Masih Meletus

Menurut data yang dikeluarkan Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, mulai pukul 00.00 WIT sampai 18.00 WIT telah berlangsung 54 kali letusan dengan tinggi kolom letusan bervariasi dari 400 hingga 1.500 meter.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap menjauhi radius 5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah aktif Gunung Ibu dan mematuhi petunjuk dari petugas yang berwenang.

(zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan