Nusantaraterkini, BINJAI - Pemerintah Kota (Pemko) Binjai melalui Dinas PUPR, melakukan pelebaran jembatan di Jalan Imam Bonjol, Kota Binjai, Sumatera Utara, dengan anggaran Rp 4,7 miliar.
Pelebaran jembatan dilakukan di penghujung berakhirnya jabatan Wali Kota Binjai, Amir Hamzah.
Dilihat dari layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), pemenang proyek yang bersumber dari dana APBD ini adalah CV Karunia Rezeky, yang berkantor di Jalan Benteng Hulu, Gang Syukur, Medan Tembung, Kota Medan.
Dua perusahaan lain atas nama CV Artahsasta dan CV Jovan Mandiri tidak memenuhi syarat untuk memenangkan proyek tender tersebut.
Untuk CV Artahsasta tidak disebutkan alasannya kalah dalam tender. Sementara CV Jovan Mandiri dengan harga penawaran Rp 4.398.637.820,87 tidak dapat memenangkan proyek karena sejumlah hal.
Seperti saat dilakukan klarifikasi pengalaman dan validasi kebenaran spesimen tandatangan pernyataan personil pelaksana dalam daftar riwayat hidup personil, tidak dapat terkonfirmasi oleh Direktur CV Jovan Mandiri.
Bahkan, Direktur CV Jovan Mandiri juga menyatakan tidak mengenal dan tidak tahu keberadaan maupun domisili personil pelaksana yang diusulkan dalam dokumen penawaran teknis pada saat klarifikasi teknis dilakukan.
Karenanya, hal tersebut diragukan. Kemudian Kantor CV Jovan Mandiri juga diragukan dan tidak dapat dibuktikan penguasaan serta kepemilikan kantor dimaksud.
Saat dilakukan validasi, tidak mempunyai identitas perkantoran (tidak ada plank papan nama perusahaan) serta tidak memiliki sarana perkantoran pada saat dilakukan kunjungan lapangan.
Menurut Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Binjai, Ridho Indah Purnama, pelebaran jembatan dilakukan hanya pada sisi kiri saja.
"Sisi kiri saja kalau dari makam pahlawan. Pelebarannya 2,5 meter," ucap Ridho, Selasa (18/6/2024).
Lanjut Ridho, anggaran besar yang dikucurkan tidak hanya untuk pelebaran jembatan saja.
"(Untuk) trotoar dan arsitektur jembatan," ujar Ridho.
Disoal kenapa dilakukan baru sekarang, Ridho menjawab kondisi keuangan.
"Baru bisa dianggarkan, mengingat keuangan pemko yang rumit. Selain itu, juga lalu lintas 1 arah yang semakin padat," tutup Ridho. (rsy/nusantaraterkini.co)