Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Orang Tua Siswa di Medan Diduga Tertipu Rp 200 Juta untuk Masuk Fakultas Kedokteran USU

Editor:  Feriansyah Nasution
Reporter: Junaidin Zai
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ilustrasi uang. (Foto: Pexels.com)

Nusantaraterkini.co, MEDAN – Orang tua siswa dari Boarding School Plus Jabal Rahma Mulia Medan, berinisial D (41), diduga menjadi korban penipuan sebesar Rp 200 juta.

Uang tersebut diberikan kepada seorang perempuan bernama Fika Yolanda, yang mengaku dapat membantu meluluskan putri D, berinisial R, ke Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).

Baca Juga: Pemko Siap Dukung Medan jadi Kota Seni dan Budaya Terbesar di Indonesia

D mengaku awalnya mendapatkan informasi dari eks kepala sekolah, Achmad Sulu, bahwa ada jalur khusus yang dapat meluluskan putrinya ke Fakultas Kedokteran USU dengan jaminan uang.

Achmad kemudian mengenalkan D kepada Fika, yang disebut sebagai perwakilan dari Bimbel Genza Education Ringroad. Komunikasi mereka berlangsung secara online.

"Achmad bilang Fika punya kenalan orang dalam di USU. Karena pihak sekolah dan bimbel bekerja sama, saya percaya," ujar D saat dihubungi oleh Nusantaraterkini.co, Jumat (24/1/2025).

Dalam kesepakatan awal, Fika menjanjikan pengembalian uang jika putri D tidak lulus. Pada Desember 2023, D mengirimkan uang muka sebesar Rp 80 juta ke rekening Achmad. Setelah proses pendaftaran dimulai, Fika kembali meminta D untuk mengirimkan sisa uang sebesar Rp 120 juta, dengan konsultasi melalui Achmad.

Namun, pada pengumuman hasil seleksi, putri D dinyatakan tidak lulus. Ketika D meminta penjelasan, Fika beralasan bahwa USU sedang menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Fika kemudian menyarankan D untuk mengikuti seleksi jalur mandiri, tetapi hasilnya tetap sama.

D akhirnya meminta pengembalian uang sesuai kesepakatan, namun Fika berdalih hingga tidak dapat dihubungi lagi. Sementara itu, Achmad mengaku dirinya juga menjadi korban. 

"Tentu aneh, padahal sebelumnya ada undangan sosialisasi berkepala surat resmi yang seharusnya diketahui yayasan," kata D.

Baca Juga: Bobby Nasution Sambut Baik Investasi Pengolahan Sampah jadi Listrik di Medan

Kasus ini kini menjadi perhatian, dan D berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas dugaan penipuan ini.

(cw7/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan