Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Oknum TNI yang Aniaya Sopir Catering, Akhirnya Damai dan Korban Minta Maaf

Editor:  Redaksi2
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Afif, sopir mobil katering yang dihajar anggota TNI AL bernama Kopka Choirul Anam, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, meminta maaf kepada pelaku.(Tangkapan layar video)

Nusantaraterkini.co, JABAR - Afif, korban pemukulan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah berdamai dengan pelaku.

Korban dan pelaku alias oknum TNI bernama Kopka Choirul Anam sudah berdamai di Mapolsek Cileungsi pada Rabu (1/5/2024) malam.

Dengan demikian, kasus pemukulan tersebut selesai sehingga tidak perlu diperpanjang lagi.

"Loh, kan sudah damai, salah paham aja itu. Sudah damai, jadi kita gak usah perpanjang karena itu ditangani ama polsek. Kapolsek (Cileungsi) laporan ke saya, itu (perkara) sudah damai," demikian kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro ketika ditanya penanganan kasus dari pihak kepolisian, dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Korban pun meminta maaf kepada pelaku karena dirinya mengaku bersalah melanggar lalu lintas ugal-ugalan di jalan. Yang akhirnya membuat perselisihan dengan oknum TNI tersebut.

Mengenai pelanggaran lalu lintas itu, sambung Rio, akan ditanya lagi ke Polsek Cileungsi soal sanksi yang tepat seperti apa. Sebab, anggota polsek tersebut yang menangani sejak awal.

"Nanti kita tanyakan ama Kapolsek dulu ya (soal sanksi tilang). Kan sebenarnya sudah damai, jadi enggak usah diperpanjang," jelas Rio.

Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Cileungsi Ipda Hendrik mengatakan bahwa permasalah oknum TNI dengan warga sipil berujung damai alias diselesaikan dengan baik-baik.

Alhasil, korban tidak jadi membuat laporan pemukulan itu ke kantor Polsek Cileungsi.

"Kemarin sempat mau laporan, cumankan harus ke instansi TNI. Kemarin udah. Dan ternyata si korbannya tidak mau laporan, terus minta difasilitasi untuk mediasi di Polsek," ujar Hendrik.

Kedua belah pihak akhirnya dipertemukan dengan disaksikan berbagai pihak mulai dari bos catering hingga pihak TNI. Hendrik menuturkan, kepolisian hanya memfasilitasi kedua belah pihak untuk mediasi.

Kepada polisi, korban mengaku tidak mau memperpanjang masalah tersebut. Afif hanya ingin damai dan tidak mau membuat laporan.

"Yang jelas itu ada permintaan dari pihak tentara sama dari pihak pelapor (korban). Yang pertama dari pihak pelapor itu minta dilakukan mediasi, ya sudah kita fasilitasi tempatnya di Polsek. Jadi enggak dibikinkan laporan soal itu, kita monitor saja kegiatannya mediasi itu," ungkap Hendrik.

"(Kalau dari oknum TNI ada pertanggungjawaban gak ?) itu kurang tau, karena itu kesepakatan mereka. Kita gak ikut-ikutan soal itu. Jadi poinnya kita gak tau, kita hanya mendampingi dan memfasilitasi aja," imbuhnya.

Kini, kasus pemukulan itu sudah ditutup. Korban pun tidak ditilang.

"Ya kan kalau udah mediasi berarti enggak ada kasus lagi, kan ditempuh melalui jalur mediasi. Kalau urusan (ugal-ugalan) itu antara kesepakatan mereka, kan udah mediasi masak mau ditilang juga," beber Hendrik. (rsy/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan