Nusantaraterkini.co, SAMOSIR - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih sering terjadi di Kabupaten Samosir.
Terutama pada musim kemarau, sejumlah lahan dan perbukitan bisa habis dilahap si jago merah.
Kali ini peristiwa itu terjadi di perbukitan Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir. Sejak, Kamis (19/6/2025), api belum juga kunjung padam.
Pihak berwajib dan warga setempat, tidak dapat memadamkan api lantaran medan yang curam dan terjal.
Salah satu warga setempat, Herman mengungkapkan, bahwa kebakaran hutan dan lahan setiap kemarau pasti terjadi.
"Kebakaran hutan dan lahan setiap musim kemarau sudah biasa di Samosir. Namun sampai saat ini tidak ada kebijakan dari pemerintah yang betul-betul mencegah terjadinya kebakaran tahunan," ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Ia juga menilai bahwa kerugian dari kebakaran hutan dan lahan sangat banyak, tetapi semua tutup mata.
"Kebakaran hutan dan lahan sampai saat ini belum diketahui apa penyebabnya. Kerugian dari kebakaran sangat lah banyak mulai dari merusak ekosistem hutan dan lahan, asap kebakaran dapat membahayakan kesehatan terkhusus anak-anak dan bahaya bagi wisatawan serta pengguna jalan," tambahnya.
Ia berharap agar pemerintah, aparat dan warga setempat agar memahami dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan serta trobosan baru menangkal kebakaran.
"Sekiranya pemerintah, aparat dan warga setempat, paham dampak buruk dari kebakaran sehingga niatan membuka lahan dengan membakar atau dugaan yang sengaja membakar lebih paham akibatnya. Diharapkan juga terobosan baru, mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sekitar kawasan Danau Toba Samosir," tutupnya.
(JAS/Nusantaraterkini.co)