NUSANTARATERKINI.CO -Puasa di bulan Ramadan adalah rukun Islam ketiga yang wajib dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Dalam bahasa Arab, puasa dikenal dengan istilah shaum atau shiyam, yang berarti menahan diri.
Secara garis besar, puasa adalah kewajiban menahan diri dari makanan, minuman, atau perilaku dan pikiran buruk sejak terbit hingga terbenamnya matahari.
Jadi, ketika berpuasa, tidak hanya makanan atau minuman, tetapi juga niat jahat, kata-kata kasar, dan perilaku yang tidak baik bisa membatalkan puasa. Lantas bagaimana asal-usul dan sejarah puasa ramadan
Asal-usul Puasa Ramadan
Sebelum Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad, Nabi Daud sudah menjalankan puasa terlebih dahulu.
Puasa Nabi Daud dan umatnya dilakukan secara berselang-seling sepanjang hidupnya, yaitu berpuasa pada suatu hari dan tidak berpuasa pada hari berikutnya, dan seterusnya.
Selain itu, tradisi bangsa Yunani juga memiliki kegiatan berpuasa yang biasa dilakukan sebelum berperang.
Jauh di kemudian hari, ketika Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa.
Orang-orang Yahudi Madinah berpuasa setiap tanggal 10 Muharram karena pada hari itu, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Firaun.
Perintah Puasa Ramadan
Puasa Ramadan diperintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya pada tahun kedua Hijriah, atau bulan Sya'ban pada tahun 624 M.
Perintah untuk menjalankan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan terdapat pada ayat Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 183.
Bunyi surat Al Baqarah ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Arab-latin: yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Ketika wahyu ini diturunkan, Nabi Muhammad dan para sahabatnya sedang membangun pemerintahan baru di Madinah.
Saat itu, puasa sangat penting artinya dalam membentuk manusia, supaya dapat menerima dan melaksanakan tugas besar dan suci.
Belum diketahui secara pasti mengapa puasa diwajibkan di bulan Ramadan dan tidak di bulan-bulan lainnya, namun yang pasti bulan Ramadan memiliki peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu turunnya Al-Quran untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Ramadan.
Makna dan Hikmah Puasa Ramadan
Selama satu bulan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa.
Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim yang telah mencapai usia baligh.
Selama puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk tidak makan, minum, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa dari fajar hingga senja.
Namun, puasa Ramadan bukan hanya sekadar menahan diri dari makanan dan minuman - ada makna dan hikmah di baliknya.
Puasa Ramadan adalah waktu untuk menghapus dosa dan kesalahan, memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Berpuasa di bulan Ramadan juga mengajarkan umat Muslim untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka.
Dengan tidak makan dan minum selama satu hari penuh, kita menjadi lebih menghargai makanan dan minuman yang kita nikmati setiap hari.
Puasa di bulan Ramadan juga mengajarkan tentang solidaritas dan kepedulian sosial. Umat Muslim yang berpuasa harus meningkatkan perbuatan baik mereka, seperti bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkan.
Hikmah lain dari berpuasa di bulan Ramadan adalah untuk mengembangkan pengendalian diri dan stamina.
Dibutuhkan stamina yang besar untuk tidak makan dan minum selama satu hari penuh. Melalui puasa, kita belajar bagaimana mengatur pola makan dan pola tidur yang baik agar tubuh kita lebih bugar dan sehat.
Di akhir bulan Ramadan, umat Muslim merayakan Idul Fitri sebagai tanda syukur dan kemenangan karena telah berhasil menyelesaikan puasa dengan penuh pengorbanan dan ketekunan.
Kesimpulannya, puasa di bulan Ramadhan memiliki makna dan hikmah yang sangat dalam dan bermanfaat bagi umat Islam.
Selain berpuasa dengan penuh rasa syukur dan ketakwaan, puasa Ramadan mengajarkan kita tentang kepedulian sosial, pengendalian diri, dan kebugaran fisik.
(*/nusantaraterkini.co)