NUSANTARATERKINI.CO, MEDAN - Ketua Ikatan Sarjana Al-Washliyah (ISARAH) Sumatera Utara, Abdul Thaib Siahaan mengingatkan kader-kader Al-Washliyah tidak latah mewacanakan diri maju pada Pilkada 2024.
Menurut Abdul, wacana yang dibangun harus disesuaikan dengan kemampuan popularitas, elektabilitas bahkan paling penting saat ini adalah kesanggupan finansial.
"Karena untuk menjadi calon kepala daerah banyak hal yang perlu dipertimbangkan, satu di antaranya adalah kemampuan finansial. Selain itu juga penting modal popularitas dan elektabilitas," sebut Abdul kepada Nusantaraterkini.co, Jumat (10/5/2024).
Tanpa tiga modal itu, lanjut Abdul, bagi kader Al-Washliyah yang mewacanakan diri maju sebagai Calon Kepala Daerah akan membawa efek negatif terhadap Organisasi Al-Washliyah.
"Sebab dalam wacana-wacana yang dibangun tersebut selalu membawa-bawa nama besar organisasi Al-Washliyah. Dan perlu saya ingatkan bahwa Al-Washliyah adalah Ormas Islam bukan partai politik yang dapat menghantarkan seseorang menjadi calon kepala daerah," tegasnya.
Ia juga menyarankan kepada Ketua Umum Al-Washliyah Sumatera Utara H. Dedi Iskandar Batubara, agar menegur kader-kader yang membawa-bawa nama Al-Washliyah untuk kepentingan wacana mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
"Pernyataan-pernyataan dukungan pribadi yang dikeluarkan atas nama organisasi Al-Washliyah harus dihentikan oleh Ayahanda Pimpinan Wilayah Al-Washliyah Sumut. Menurut kami bila dibiarkan, itu akan berpotensi menimbulkan polemik di basis-basis Al-Washliyah. Jadi mari mengaca diri bagi personal-personal kader Al-Washliyah yang mewacanakan diri maju pilkada. Lebih baik lakukan konsolidasi organisasi Al-Washliyah, sehingga akan menjadi penilaian baik dan lirikan bagi partai politik maupun tokeh-tokeh untuk dicalonkan pada Pilkada 2024 mendatang," pungkasnya. (fer/nusantaratetkini.co)