Nusantaraterkini.co, Jakarta - Menurut Analis Pasar pada perdagangan Senin (1/9/2025) pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan bergantung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan stabilitas politik dalam negeri.
Baca Juga : IHSG Ditutup Menguat 0,38% ke Berada di Level 7.936,17 Sore Ini
Asal tahu saja, pada akhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (29/8) IHSG parkir di zona merah. Indeks ditutup anjlok 121,59 poin atau 1,53% ke 7.830,49. Dalam sepekan, IHSG turun 0,36%.
Baca Juga : IHSG Semakin Menguat 0,3% ke Level 7.929,29 di Perdagangan Sesi I Rabu (27/8/2025
Arus dana asing keluar tercatat mencapai Rp 1,12 triliun di seluruh pasar sepekan lalu. Meskipun begitu, arus dana asing masuk masih lebih unggul senilai Rp 3,04 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG pekan lalu disebabkan dua hal utama.
Baca Juga : IHSG Ditutup Menguat 68,05 Poin Berada di Level 7.926,90 Sore Ini
Yaitu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta kondisi domestik yang kurang kondusif dan menyebabkan aliran dana asing keluar dari IHSG.
Untuk Senin hari ini, Herditya memperkirakan IHSG berpeluang menguat atau rebound dalam jangka pendek dengan support 7.800 dan resistance 7.909.
Baca Juga : Analis Pasar: IHSG Masih Berpeluang Terkoreksi Berlanjut Menguji Level Support di 7.800-7.850
Penguatan IHSG hari ini bisa didorong oleh rilis data neraca dagang dan inflasi Indonesia, serta pergerakan nilai tukar rupiah.
Namun, investor juga masih akan mencermati situasi dalam negeri hari ini