Temukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Nusantaraterkini.co, Samosir - Kebakaran hutan di Samosir memasuki hari ke lima, sejak 1 Juli 2025 hingga kini kobaran api masih membara.
Kebakaran terkesan dibiarkan baik dari pemerintah Samosir maupun aparat gabungan.
BACA JUGA: FGD Kebakaran Hutan di Samosir Digelar, Efendy Naibaho: Pemerintah Harus Tanggap Darurat
Hal tersebut berkaca dari kebakaran hutan sebelumnya. Di mana petugas gabungan dari pemerintah dan instansi lainnya dengan mudah memadamkan api.
Hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya, apakah adanya pembiaran lantaran penilaian UNESCO?
Seperti mana diketahui Geopark yang disandang Danau Toba Terancam dicabut. Di mana 25-26 Juli penilaian akan dilakukan UNESCO tentang kelayakan Global Geopark.
Dari penelusuran Nusantaraterkini.co, di lokasi beberapa masyarakat setempat yang sempat ditemui, mengatakan bahwa tanah terbakar mayoritas tanah adat.
"Di luar bencana alam dan kuasa Tuhan ya. Menurut saya ini sengaja dibakar. Kenapa?, lantaran yang terbakar ini merupakan penilaian dari UNESCO," beber Samosir sembari menambahkan mayoritas ini tanah-tanah adat.
Lantas, lanjutnya, dengan dicabutnya status Geopark membuat masyarakat dapat mempertahankan tanah adat dan memanfaatkannya.
"Kalau lah gelar itu masih disandang. Otomatis masyarakat kan tidak leluasa memanfaatkan apa yang bisa diolah dari hasil bumi. Kesengajaan ini saya menduga adanya campur tangan oknum. Ya bisa saja kan. Bagaimana Masyarakat Danau Toba ini mau maju, kalau segala sesuatunya itu memikirkan perut sendiri, bukan lingkungan hidup," tegas Samosir.
Pada Sabtu (5/7/2025), kebakaran masih terjadi di kawasan Danau Toba, Buntu Mauli, Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir.
Di mana dari amatan di lokasi, kobaran api masih terlihat jelas di perbukitan sisi selatan pulau Samosir.
Pada Jumat (4/7/2025) malam, lokasi bukit yang terbakar bersebrangan dengan kondisi saat ini.
Sehingga masyarakat semakin yakin bahwa adanya kesengajaan dibakar.
Dalam video rekaman kebakaran, terlihat api berasal dari bawah maupun dari atas bukit menuju pertengahan perbukitan, kobaran api lumayan besar dan cukup jelas menjalar melahap lahan kering.
Api kian berkobar di mana saat ini angin di kawasan perbukitan Samosir terasa begitu kencang.
Sehingga api semakin menyala terlihat dari jauh.
Kepala Pelaksana Bandan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Samosir, saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa peristiwa kebakaran betul terjadi di sitio-tio sejak semalam.
"Hingga saat ini, kondisi api di Sitio-tio masih hidup tetapi sudah jauh di atas perbukitan," ucapnya.
BACA JUGA: Kehadiran Robot Polisi Dinilai Bagian dari Inovasi dan Kreativitas Polri
Sarimpol melanjutkan, bahwa saat ini api berada diatas bukit sehingga sangat sulit untuk melakukan pemadaman.
"Api diatas bukit, sehingga sangat sulit melakukan pemadaman lantaran medan curam dan perbukitan yang akses ke atas bukit tidak ada," tutupnya.
(mft/nusantaraterkini.co)
