Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Hakim MK Akui keHiruk-Pikukan Pilpres Kali ini Dibanding Sebelumnya, Ada Apa sih Emangnya?

Editor:  Annisa
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Hakim Konstitusi Arief Hidayat. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Nusantaraterkini.co - Hakim Konstitusi Arief Hidayat mengatakan ada perbedaan spesifik antara Pilpres 2024 dengan Pilpres 2014 dan 2019. Ia menilai pelaksanaan kontestasi Pilpres 2024 ini lebih hiruk pikuk dibanding pilpres sebelumnya.

Hal itu disampaikan Arief saat memberikan pendalaman kepada empat menteri yang hadir dalam sidang sengketa Pilpres di gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024). Diketahui, empat menteri tersebut ialah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

"Saya kebetulan hakim konstitusi di antara kita bersembilan itu yang terlibat mengadili pilpres dan pileg 3 kali, jadi saya mempunyai pemahaman yang agak kompherensif mendalam," kata Arief, dikutip dari detikcom.

"Pilpres kali ini lebih hiruk pikuk, Pilpres kali ini diikuti dengan beberapa hal yang sangat spesifik yang berbeda dengan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019," sambung dia.

Arief mengatakan Pilpres kali ini dimeriahkan dengan berbagai macam hal. Arief menyebut salah satunya, adanya pelanggaran etik di MK dan KPU.

"Ada pelanggaran etik yang dilakukan di MK, dilakukan di KPU dan banyak lagi yang menyebabkan hiruk-pikuk itu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arief menyebut kontestasi pilpres dan pileg di Indonesia menjadi sorotan dunia. Dia mengatakan sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi ini pun turut menjadi perhatian publik.

"Ini untuk pendidikan karena sidang Mahkamah Konstitusi itu mendapat perhatian publik yang sangat luar biasa, tidak saja di nasional tapi juga internasional," ujarnya.

Arief menuturkan dirinya yang pernah menghadiri pertemuan biro MK sedunia. Kala itu, Arief mengatakan banyak negara-negara yang mempertanyakan terkait pilpres dan pileg di Indonesia kepadanya.

"Menanyakan kepada saya mengenai pilpres dan pileg di Indonesia, jadi ini mendapat perhatian sangat luas, sehingga ada pendidikan sosial, ada pendidikan politik yang harus kita lakukan dalam pesidangan ini," tuturnya.

(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: detikcom

Advertising

Iklan