Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

BPBD Samosir: Kebakaran Hutan Pinus di Tele Capai 125 Hektare

Editor:  Rozie Winata
Reporter: JAS
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Seorang petugas dari Manggala Agni KLHK melakukan upaya pemadaman terhadap kebakaran di hutan pinus Tele, Kamis (3/7/2025). (Foto: dok Nusantaraterkini.co)

Nusantaraterkini.co, SAMOSIR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir mencatat, peristiwa kebakaran hutan pinus di Jalan Lintas Tele, Kecamatan Harian telah mencapai sekitar 125 hektare.

Hal ini dikatakan, Kepala Pelaksana BPBD Samosir Sarimpol Simanihuruk saat ditemui Nusantaraterkini.co, Kamis (3/7/2025).

"Total luas areal yang terbakar mencapai sekitar 125 hektare," katanya.

BACA JUGA: Cerita Tim Manggala Agni, Berjibaku Padamkan Api Kebakaran Hutan Pinus Samosir

Seperti diketahui, peristiwa kebakaran hutan pinus ini telah terjadi sejak, Selasa (1/7/2025). Meskipun api berhasil dipadamkan, titik api kembali muncul di lokasi lain.

Sementara itu, jelas Sarimpol, kebakaran hutan pinus juga terjadi pada pertengahan bulan Juni lalu dengan luas areal mencapai 180 hektare. Sehingga, sepanjang tahun 2025 ini, luas areal hutan pinus di Samosir yang terbakar telah mencapai sekitar 305 hektare lebih.

Kendati begitu, Sarimpol mengaku, belum mengetahui secara pasti apa penyebab dari kebakaran hutan dan lahan tersebut.

"Hingga kini penyebab kebakaran dan pelaku kebakaran hutan dan lahan di Hutan Pinus Tele belum di ketahui, lantaran belum ada ditemukan bukti kuat," jelasnya.

BACA JUGA: 25 Hektare Hutan Pinus di Samosir Kembali Terbakar

Meski begitu, dia menyatakan, pihaknya bersama Kepolisian, TNI, Manggala Agni dan Damkar terus melakukan sosialisasi dan upaya pencegahan.

"Bahkan telah dilakukan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di Samosir. Akan tetapi karena topografi dan angin kencang kebakaran sulit di padamkan," terangnya.

Selain itu, melalui kesempatan ini, Sarimpol juga berharap, rencana UNESCO untuk melakukan penilaian terhadap Georpak Kaldera Toba, diharapkan bisa mendapatkan kartu hijau kembali.

"Harapan kita ketika tim UNESCO datang terhadap Geopark Kaldera Toba, semoga mendapatkan kartu hijau kembali," tandasnya.

(Jas/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan