Bobby Nasution Minta Bantuan dan Dukungan Kapolda Sumut untuk Penertiban Parkir
Nusantaraterkini.co, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta bantuan serta dukungan Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi untuk penertiban lokasi parkir liar dan juru parkir (jukir) ilegal pasca pihaknya mengeluarkan kebijakan elektronik parkir atau e-parking.
Hal ini disampaikan Bobby saat memberi sambutan pada acara pelepasan pawai mobil hias dalam menyemarakan malam takbiran di Lapangan Merdeka, Selasa (9/4/2024) malam.
Selain Kapolda, turut hadir dalam acara ini Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin, Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan dan Wakapolda Sumut Brigjend Pol Rony Samtana.
Awalnya Bobby menyampaikan harapan dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam momen Idul Fitri 1445 Hijriah. Ia berharap dukungan serta sokongan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut serta Forkopimda Sumut terkait sejumlah kebijakan yang diambil oleh pihaknya selain dukungan dari warga Medan.
"Kami tentunya memohon doa dan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Forkopimda beberapa kebijakan yang kami ambil tentunya butuh sokongan dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara," kata Bobby.
Bobby mengatakan secara khusus pihaknya meminta bantuan dan dukungan Kapolda Sumut Irjen Agung terkait kebijakan e-parking yang baru dikeluarkan oleh Pemko Medan. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengaku butuh bantuan dan dukungan Kapolda untuk menertibkan parkir liar dan jukir liar.
"Terkhusus mohon izin bapak Kapolda, yang baru-baru ini kami buat mohon izin bapak Kapolda, mohon bantuan dan dukungan tentang penertiban parkir liar dan jukir liar, mohon izin kami mohon dibantu dan disupport," pintanya.
Seperti diketahui, Pemko Medan resmi mengeluarkan kebijakan e-parking pada 2 April 2024 lalu. Kebijakan ini mengatur tentang seluruh pembayaran parkir harus menerapkan sistem e-parking, artinya, parkir dan jukir yang tidak menerapkan e-parking adalah ilegal.
Namun hingga sepekan kebijakan ini dikeluarkan, tempat parkir dan jukir yang tidak menerapkan e-parking masih menjamur di Kota Medan. Bahkan sejumlah laporan menyebut beberapa warga terlibat adu mulut hingga perkelahian pasca kebijakan ini dikeluarkan.
(HAM/nusantaraterkini.co)