Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Banjir di Tebingtinggi, Satu Korban Dilaporkan Hanyut

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Tim gabungan melakukan evakuasi korban banjir. (Foto: istimewa)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Banjir yang melanda Kota Tebingtinggi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), akibat luapan Sungai Padang, Bahilang, Sibarau, dan Sei Kelembah mulai menunjukkan tanda-tanda surut.

Sebelumnya, curah hujan yang sangat tinggi di kawasan hulu pada Rabu (9/10/2024) pukul 02.00 WIB menyebabkan banjir di 5 kecamatan.

Hingga kini, debit air di Sungai Padang dan Sungai Bahilang telah mulai menurun, namun BPBD dan instansi terkait terus memantau perkembangan situasi di lapangan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan berdasarkan data, banjir telah berdampak pada 3.227 kepala keluarga atau 10.586 jiwa di 5 kecamatan.

"Satu korban dilaporkan hanyut dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan SAR dan BPBD di Sungai Bahilang. Selain itu, diperkirakan 2.921 unit rumah terdampak dengan tinggi muka air (TMA) mencapai satu meter," ungkapnya, Minggu (13/10/2024).

Adapun kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Rambutan, yang terdiri dari Kelurahan Sri Padang, Tanjung Marulak, Karya Jaya, dan Tanjung Marulak Hilir.

Selain itu, Kecamatan Tebingtinggi Kota mencakup Kelurahan Tebingtinggi Lama, Badak Bejuang, Bandar Utama, Mandailing, Pasar Baru, dan Pasar Gambir.

Selanjutnya Kecamatan Bajenis juga terdampak, termasuk Kelurahan Brohol, Bandar Sakti, Bulian, Teluk Karang, dan Pinang Mancung. Lalu di Kecamatan Padang Hulu terdapat Kelurahan Pabatu dan Bandar Sono, sedangkan Kecamatan Padang Hilir meliputi Kelurahan Tambangan Hulu.

Muhari menjelaskan, upaya penanganan yang dilakukan BPBD dan instansi terkait mencakup koordinasi intensif dengan camat, lurah, dan OPD terkait untuk memastikan respons yang efektif.

Tenda pengungsian telah didirikan di lokasi terdampak, dan distribusi bantuan logistik sedang berlangsung. 

"Pencarian korban hanyut di Sungai Bahilang oleh personel gabungan juga terus dilaksanakan. Namun, BPBD Kota Tebingtinggi melaporkan bahwa tantangan utama dalam penanganan darurat ini adalah keterbatasan personel dan transportasi," jelasnya.

Karena itu Muhari mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir susulan akibat curah hujan.

"Pastikan untuk mengikuti informasi terbaru dari sumber resmi mengenai cuaca dan situasi darurat, serta menyiapkan langkah evakuasi jika diperlukan," pungkasnya.

(zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan