Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Anies Baswedan Gubernur Jakarta Periode 2017-2022 memberikan alasan di acara Mata Najwa perihal dirinya tidak maju di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.
Dilansir dari laman Youtube Najwa Shihab, Anies Baswedan mengungkapkan awalnya dirinya diusulkan oleh empat partai, seperti Partai NasDem, PKB, PKS, dan PDI Perjuangan untuk mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jakarta.
Namun, sambung Anies Baswedan, ketiga partai tersebut akhirnya bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan tidak lagi mengusung dirinya, karena mengikuti kebijakan KIM. Hanya PKS yang menhgeluarkan surat resmi terkait dukungannya.
Mengenai pencalonannya di Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa meskipun PDI Perjuangan sempat mengusulkan namanya, perbincangan serius baru terjadi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat minimal dukungan partai.
Anies Baswedan menegaskan bahwa pembicaraan dengan PDI Perjuangan terjadi setelah ketiga partai pendukungnya sebelumnya tidak lagi mengusungnya. Anies Baswedan juga menjelaskan bahwa tidak ada permintaan dari PDI Perjuangan untuk menjadi kader partai, meski isu ini sempat mencuat.
Baca Juga: Jokowi Sampaikan Hal Menohok ke Prabowo Subianto saat Rapimnas Gerindra
Baca Juga: Tiara Hayyu Salsabila, Atlet Muda Sepatu Roda Bintang Medan Wakili Sumut di PON 2024
Ia mengonfirmasi bahwa sepanjang proses komunikasi dengan PDI Perjuangan, tidak pernah ada permintaan untuk menjadi kader. Ia menekankan bahwa semua keputusan di PDI Perjuangan sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Alasan Anies Tidak Ikut Pilkada di Jawa Barat
Ketika ditanya tentang pencalonan di Jawa Barat, Anies mengaku bahwa dirinya tidak merasa ada aspirasi signifikan dari rakyat Jawa Barat untuk mencalonkannya. Selain itu, ia merasa bahwa dirinya tidak perlu mencari posisi politik baru dan lebih memilih untuk menghormati keputusan yang telah dibuat terkait Pilkada Jakarta.
Anies Baswedan juga menjelaskan bahwa proses pemilihan kandidat di PDI Perjuangan tidak melibatkan dirinya dalam pembicaraan yang menentukan, dan ia tidak terlibat dalam keputusan akhir.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun ada tawaran untuk maju di Jawa Barat, ia menolak karena merasa tidak ada dukungan yang cukup serta adanya potensi untuk menimbulkan ketidaknyamanan bagi teman seperjuangan yang telah lebih dulu mencalonkan diri.
Dalam wawancara tersebut, Anies Baswedan menegaskan komitmennya untuk tetap menghormati proses politik yang ada dan tidak terlibat dalam spekulasi mengenai isu-isu internal partai.
“Keputusan politik harus dihormati dan diambil berdasarkan nilai-nilai dan aspirasi rakyat,” tegas Anies Baswedan.
(Akb/nusantaraterkini.co">nusantaraterkini.co)