nusantaraterkini.co, TAPSEL - Tiga pejabat di Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) dicopot dari jabatannya oleh Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu.
Mereka dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan pelanggaran dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.
Ketiga pejabat itu, yaitu Kepala Puskesmas Batang Angkola berinisial ELAS, Kabid di Dinas Pendidikan, SHH dan di Dinas Perdagangan, DFCS.
Selain mencopot tiga pejabat itu dari jabatannya, Gus Irawan Pasaribu juga akan terus bersih-bersih terhadap semua pejabat yang melakukan pelanggaran.
Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu mengatakan, ketiga pejabat tersebut telah resmi dicopot dan menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat.
"Sudah diberhentikan Kepala Puskesmas tersebut. Ternyata begitu saya perintahkan diperiksa oleh Inspektorat ternyata orang ini sebelumnya sering bermasalah," terangnya, Rabu (30/4/2025).
"Temuan di Puskesmas Batang Angkola, bahwa Tapsel sudah UHC (unviersal health coverage) yang mendeklarasikan bahwa dengan KTP bisa berobat gratis, ternyata disana masih ada yang bayar, dan ini boleh jadi berlaku juga Puskesmas lainnya," kata Bupati Tapsel.
Dalam temuan pelanggaran ini, lanjut Gus Irawan, Pemkab Tapsel akan memberikan tindakan tegas dan terus mendalami permasalahan tersebut.
Sementara, disektor pendidikan terinformasi bahwa ada Kepala Bidang di Dinas Pendidikan mengancam Kepala Sekolah, motifnya menarik duit.
"Jadi pejabat itu minta duit kalau Kepsek mau bertahan. Istilahnya kasi setoran. Ini juga sudah diberhentikan," terangnya.
Sementara, lanjut Gus Irawan, Kepala Bidang di Dinas Perdagangan bermain diiuran pasar. Namanya Fraud. Dia melakukan penyelewengan anggaran.
"Menyangkut uang, itu nggak ada maaf. Tidak ada, mohon maaf ya. Karena itu sangat merusak. Ini penyakit kronis yang harus diamputasi," tegas Gus Irawan.
"Saya akan sangat konsen di semua bidang. Tetapi di sektor kesehatan dan pendidikan itu prioritas. Karena mereka menyedot APBD Tapsel hingga 46 persen, masa iya anggaran banyak mereka habiskan tapi layanan tidak maksimal," tambahnya.
Gus Irawan Pasaribu menegaskan bahwa tindakan terhadap indisipliner ini akan terus dilakukan. Bahkan jika berhubungan dengan kerabatnya, saudara atau bagian dari keluarga, atau juga titipan keluarga pejabat sekalipun.
"Misalnya dengan keluarga, saya tetap pegang teguh dalihan na tolu, tapi dalam penerapan aturan nggak ada dispensasi karena hubungan darah, hubungan keluarga, mohon maaf tidak akan ada dispensasi," tegas Gus Irawan.
Gus Irawan minta maaf ke masyarakat dengan kondisi pelayanan publik yang terjadi di Tapsel dan akan mendigitalisasi seluruh pelayanan publik.
"Semua instansi yang coba main-main dengan layanan publik, akan kita tertibkan," tekannya
Gus Irawan menjelaskan bahwa salah satu visi misi untuk Tapsel yang disebut Panca Cita adalah reformasi birokrasi, ternyata temuan saya itu, sudah menyangkut sikap mental dan juga sistem internal kontrol masih lemah
"Saya banyak berdiskusi, misalnya ini sedang ada audit BPK pada Ramadhan lalu sudah masuk untuk Interim Audit, kemudian datang lagi 14 April ini. Saya banyak berdiskusi dengan mereka. Apa yang mereka temukan dan yang saya temukan mirip. Sistem internal control kita sangat lemah, saya ke BPKP ini, karena saya sedang berpikir untuk melakukan review dan ingin memperbaiki sistem internal control itu," jelas Gus Irawan
(Dra/nusantaraterkini.co).