Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Wakapolda Sumut: Keamanan Adalah Hak Asasi Manusia

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana. (Foto: dok Humas Polda Sumut)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) Brigjen Pol Rony Samtana menegaskan komitmen Polda Sumut dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui 9 program unggulan Kapolda Sumut berbasis Presisi. 

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam talkshow bertema “Presisi Polda Sumut Ciptakan Kamtibmas” di salah satu stasiun TV, Rabu (30/4/2025).

Menurutnya, program unggulan yang digagas Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto merupakan wujud nyata pelaksanaan kebijakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam menjawab tuntutan keamanan masyarakat.

Baca Juga: Tinjau Pos Pelayanan Idul Fitri di Tebingtinggi, Wakapolda Sumut Beri Arahan dan Dukungan Personel

“Rasa aman adalah hak asasi manusia yang paling mendasar. Karena itu, Kapolda Sumut menghadirkan kebijakan yang membumi, berbasis adat, kearifan lokal, serta kondisi sosial masyarakat,” ujarnya.

Wakapolda menyoroti keterkaitan erat antara penyalahgunaan narkotika dan maraknya kejahatan jalanan. Ia menyebut, peningkatan pengungkapan kasus narkoba berbanding lurus dengan penurunan angka kriminalitas.

“Dari Januari hingga April 2025, pengungkapan kasus narkoba naik 21,8%, sementara kejahatan jalanan turun 19%. Ini bukti bahwa penanganan narkoba berdampak langsung pada stabilitas kamtibmas,” jelasnya.

Polda Sumut, lanjutnya, juga aktif menjalin kolaborasi dengan tokoh agama, adat, dan pemuda guna memperluas jangkauan pelayanan kepolisian di tengah keterbatasan jumlah personel.

Baca Juga: Wakapolda Sumut Tinjau Langsung Disiplin Anggota, Pelanggaran Turun Signifikan di Tahun 2024

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” tegas Wakapolda.

Dalam acara yang juga menghadirkan Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik itu, Rony turut menyinggung pendekatan restorative justice berbasis nilai-nilai budaya lokal, sebagai alternatif penyelesaian konflik yang lebih humanis dan berkeadilan.

“Presisi bukan sekadar tagline, tapi hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat Sumut,” pungkasnya.

(zie/Nusantaraterkini.co)